BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Lahir dan besar di masa perjuangan, Radja Roesli turut berjuang dalam perang gerilya melawan penjajah Belanda. Tahun 1968, dia terpilih sebagai Walikota Pekanbaru.
Dikutip dari wikipedia, Radja Roesli lahir di Lubuk Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi pada 16 Mei 1926. Pendidikan masa kecilnya adalah Sekolah Desa di Lubuk Jambi, dan kemudian sekolah sore Ibtidaiyah Muhammadiyah.
Tahun 1938, Radja Roesli masuk Schakel Klas Holland Inladse School (HIS) Muhammadiyah di Padang Panjang, namun tak sampai selesai akibat meletusnya perang dunia II pada tahun 1942. Dia hanya dibekalkan Nood Verklaring (ijazah darurat).
Tak patah arang, pada tahun 1943, Radja Roesli masuk Rensei Gaku In (sekolah calon pegawai negeri zaman Jepang) di Pekanbaru. Tahun 1945, Radja Roesli diangkat menjadi pegawai negeri.
Radja Roesli masih terus melanjutkan pendidikannya, dan sempat masuk Akademi Pamong Praja dan Administrasi di Bukittinggi, Sumatera Barat. Namun, Belanda kembali menyerang Indonesia sehingga pada 1 Januari 1949, Radja Roesli bergabung dengan pasukan republik untuk melawan Belanda.
Usai perang kemerdekaan, karir Radja Roesli berjalan mulus. Dia sempat Wedana Koordinator Kuantan Singingi. Sempat ditugas belajar ke Wayne State University di Detroit, Michigan, Amereka Serikat pada tahun 1962, Radja Roesli kemudian menjadi Sekretaris Kota Pekanbaru pada tahun 1963, dan menjadi Patih Kabupaten Bengkalis pada tahun 1966.
Pada tahun 1968, Radja Roesli terpilih sebagai Walikota Pekanbaru yang ketujuh. Namun, karena sikap keras dan teguhnya, Radja Roesli mengundurkan diri pada tahun 1970.
Radja Roesli sempat berkarir di politik setelah pensiun, dan tercatat sebagai salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN). (bpc4)