BERTUAHPOS, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan lalu anjlok 9,56%, menjadi 4.169,83 dari akhir pekan sebelumnya 4.568,65 karena defisit neraca transaksi berjalan menyebabkan pelemahan rupiah, menyeret indeks ke level terendah dalam 1 tahun.
Â
Berdasarkan riset PT Bahana Securities, konsensus memperkirakan pasar saham akan positif dalam jangka menengah. Lebih lanjut, rerata estimasi juga menyatakan pada akhir tahun rupiah akan berada di level Rp10.000 per dolar AS.
Â
“Untuk pelemahan rupiah saat ini, dari riset kami melihat setiap 1% pelemahan rupiah membuat EPS [earning per share] pasar saham tergerus 1,1%. Selain itu setiap 1% penaikan suku bunga acuan membuat EPS melambat 0,7%,†ujar Harry Su, Kepala Riset PT Bahana Securities belum lama ini.
Â
Berdasarkan perhitungan perdagangan saham di pasar reguler dan negosiasi, sepanjang pekan ini, indeks secara total mencetak aksi jual bersih sebesar Rp5,71 triliun, melompat 318,52% dari pekan lalu sebesar Rp1,36 triliun.
Â
Adapun, jumlah volume perdagangan selama sepekan sebanyak 32,62 miliar saham, naik 63,26% dari minggu sebelumnya. Sementara nilai transaksi sepekan sebesar Rp35,78 triliun, naik 40,53% dari 5 hari perdagangan sebelumnya.
Â
Pada perdagangan Jumat (23/8/2013), IHSG ditutup turun 1,59 poin atau 0,04% ke 4.169,83 dari hari sebelumnya. Perdagangan tercatat dengan frekuensi 165.883 transaksi yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 5,06 miliar saham.Â
Â
(bisnis.com)