BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau menyatakan pihaknya membutuhkan kepastian ketersedian anggaran untuk merealisasikan DAK (Dana Alokasi Khusus). Hal ini untuk menghindari terjadinya kekeliruan, dan tunda bayar kepada para pengembang.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, pihaknya hanya membutuhkan kepastian dari pihak penyedua anggaran agar realisasi sumber dana itu bisa terserap secara maksinal. Dia mengklaim sejauh ini untuk realisasi tingkat provinsi tidak ada persiapan berarti.
“Kami sebenarnya hanya butuh kepastian soal ketersediaan anggarannya. Seperti kemarinkan DAK ini kurang. Jangan nanti setelah kita tender, duitnya tak ada. Yang penting ada kepastian anggaran saja,” kata Gubernur Riau Syamsuar, Kamis, 13 Agustus 2020.
Dia memastikan, sepanjang kepastian anggaran ada, maka Pemprov Riau lebih leluasa menentukan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jumlah anggaran yang tersedia dan merujuk pada ketentuan berlaku.
“Yang sudah-sudah, berjalannya DAK sesuai terget memang sangat diharapkan. Sejauh ini kalau yang berkaitan dengan DAK, kita tak pernah bermasalah,” jelasnya.
Realisasi Semester II/2020
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau mencatat, secara nasional Riau berada di urutan kedua dalam hal realisasi APBN. Hal ini ditandai dengan tingginya serapan anggaran pada semester II tahun 2020. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Riau Bakhtaruddin mengungkapkan, pandemi COVID-19 tidak terlalu berpengaruh pada serapan anggaran APBN Provinsi Riau.
Bakhtaruddin mengatakan berdasarkan data yang dirilis oleh Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Riau, tercatat serapan anggaran untuk dana bagi hasil (DBH) mencapai Rp4.076 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp6.074 miliar.
Sementara itu, untuk realisasi dana alokasi khusus (DAK), realisasinya mencapai Rp5.099 miliar dari pagu Rp8.486 miliar. Lalu DAK fisik realisasinya mencapai Rp250 juta dari pagu Rp1,5 miliar. Kemudian untuk DID, realisasinya sudah mencapai di angka Rp241 juta dari pagu Rp384 juta.
Selanjutnya untuk DAK nonfisik realisasinya sudah mencapai Rp1,927 miliar dari pagu Rp3,207 miliar. Sedangkan untuk realisasi dana desa realisasinya mencapai Rp781 juta dari pagu Rp1,453 miliar. Secara keseluruhan dari total dana transfer ke daerah dan dana desa triwulan II tahun 2020 sebesar Rp21,183 miliar realisasinya sudah mencapai diangka Rp12,377 miliar. (bpc2)