BERTUAHPOS.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memproyeksikan lahirnya 2 bank syariah sekelas PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) pada tahun 2024, satu di antaranya berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan yang lainnya dari sektor swasta.
Proyeksi ini didasarkan pada dorongan OJK untuk menciptakan bank syariah berkapasitas besar guna bersaing dengan dominasi BSI di pasar.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, struktur pasar bank syariah saat ini tidak ideal, dengan hanya BSI yang mendominasi pasar, sementara pesaing lainnya memiliki aset yang relatif kecil.
“Saat ini, terdapat 13 Badan Usaha Syariah (BUS) dan 20 Unit Usaha Syariah (UUS) yang beroperasi di Indonesia, namun mayoritas memiliki aset yang tergolong kecil,” katanya.
Dengan aset mencapai Rp319,84 triliun pada kuartal III/2023, BSI menjadi raksasa di industri perbankan syariah, sedangkan bank syariah lainnya memiliki aset di bawah Rp40 triliun. OJK berharap lahirnya 2 bank besar ini dapat mengubah dinamika pasar dan menciptakan persaingan yang sehat.
Salah satu langkah dalam menghadapi proyeksi ini adalah rencana konsolidasi yang melibatkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yang berencana mengakuisisi Bank Muamalat, bank syariah tertua di Indonesia.
Proses akuisisi ini diharapkan dapat menghasilkan bank syariah yang dapat bersaing dengan BSI.
Meskipun rencana akuisisi belum resmi diajukan, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa proyek ini diperkirakan akan selesai pada Maret 2024.
Kementerian BUMN telah melakukan diskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Menteri Agama untuk menjajaki peluang kerja sama antara BTN Syariah dan Bank Muamalat.
Sumber: Bisnis.com