BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar menentang rencana Pemko Pekanbaru yang ingin terapkan sekolah tatap muka pada September 2020 ini.
Syamsuar mengatakan kebijakan seperti itu berpotensi akan meningkatkan jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru.
Hal ini dia tegaskan dalam konferensi pers usai rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama bupati/walikota se Riau di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Senin, 31 Agustus 2020.
“Belum boleh. Belum ada (sekolah tatap muka). Kondisi kita tidak memungkinkan untuk itu,” kata Syamsuar.
Dia lalu merujuk pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) soal ketentuan daerah yang diperbolehkan melakukan kegiatan sekolah tatap muka.
Dalam aturan itu, kata Syamsuar, hanya daerah dengan zona hijau yang diperbolehkan. Sedang Pekanbaru saat ini masih bedara di zona orange.
Baca: Jubir Covid-19 Riau: Pemko Jangan Aneh-aneh.
Kebijakan membuka sekolah tatap muka di Pekanbaru dalam waktu dekat sama saja dengan membiarkan anak didik terpapar Covid-19.
Potensi hal itu akan terjadi sangat besar, mengingat jumlah kasus konfirmasi di Pekanbaru paling tinggi.
Menurut Syamsuar, seharusnya Pemko Pekanbaru memberi sanksi berupa teguran kepada sekolah-sekolah yang bandel dengan melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, bukan malah memberikan izin. “Sanksinya, ya bisa ditegur,” jelasnya.
Baca: Kepmenkes Terbaru Dianggap Melemahkan Metode Penanganan Covid-19 di Riau.
Sebelumnya, Jubir Covid-19 Riau dokter Indra Yovi juga sudah meminta kepada Pemko Pekanbaru agar tidak membuat kebijakan aneh-aneh di tengah Riau menghadapi eskalasi tinggi dalam penyebaran Covid-19. (bpc2)