Konjen India, Raghu Gururaj saat berbincang dengan Gubernur Riau, Syamsuar di kediaman Jalan Diponegoro, Pekanbaru. (Foto: Melba)
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Konsulat Jendral (Konjen) India, Raghu Gururaj menyambangi Gubernur Riau, Syamsuar di kediamannya, Jumat kemarin di Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Raghu didampingi seorang transletornya, sedangkan Syamsuar di dampingi oleh beberapa kepala dinas dan kepala badan. Perbincangan mereka cukup panjang sambil menikmati suguhan menu sarapan pagi.
Kedatangan Raghu sebenarnya ingin memperjelas kapada Syamsuar bahwa mereka akan banyak melakukan interaksi dengan Pemprov Riau kedepan, sejalan dengan keberadaan Konsulat India di Medan, Sumatera Utama.
Poin penting pertama dari perbincangan mereka yakni soal bagaimana India membuka diri kepada Riau agar putra dan putri terbaik Riau bisa belajar ke India dalam dukungan beasiswa. “Bahkan kami memberi kesempatan kepada ASN di Pemprov Riau untuk menimba ilmu di negara kami,” kata Raghu.
Pemprov Riau kemudian meminta legalitas kepada pemerintah India dalam bentuk surat tertulis sehingga ada dasar bagi Pemprov Riau untuk menindaklanjuti jika memang mengirimkan pesrta untuk beasiswa tersebut.
Kemudian pembicaraan mereka tertuju pada pelung Investasi di Riau. “Kami menyadari Riau sangat besar industri Pulo and paper serta CPO-nya. Negara kami banyak menggunakan kedua bahan baku itu untuk kepentingan industri,” kata Raghu.
Gubernur Riau Syamsuar, saat itu juga menawarkan bagaimana pebisnis dari India bisa membangun industri hilirisasi sawit di Riau, untuk pengolahan CPO menjadi bahan jadi. Raghu menyatakan ketertarikannya dan informasi ini akan disampaikan ke pemerintah dan pengusaha di negaranya.
“Di negara kami ada banyak industri hilirisasi tapi masih kekurangan bahan baku. Pada Februari nanti ada agenda pertemuan business to business pengusaha India di Jakarta. Kemudian ke Medan. Kami akan sesuaikan waktunya agar mereka bisa mempir ke Riau untuk membicarakan langsung mengenai kerjasama ini,” kata Raghu.
Raghu langsung menanyakan apakah pemerintah daerah bisa memberikan insentif kepada pengusaha India jika memang mereka serius ingin berinvestasi di sini. Syamsuar menyebut ada insentif yang bisa diberikan. Kata dia, insentif itu berkaitan dengan pajak. Terutama untuk pajak daerah.
Penekanan lain, jika memang kerjasama investasi itu terjalin, Syamsuar mengatakan bahwa pihak investor harus bisa memberi ruang sebesar-besarnya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Riau.
Selain CPO, Raghu menyebut para pengusaha di negaranya juga sangat membutuhkan bahan baku dari kelapa. Selama ini, India mendapatkan kelapa dari Medan, di mana kelapa-kelapa tersebut di ekspor melalui pelabuhan di Medan.
“Wah, itu mungkin kelapa dari sini (Riau) yang dibawa ke Medan. Dari pembicaraan ada beberapa produk yang sepertinya sumbernya dari Riau tapi pengirimannya melalui pelabuhan di Medan. Untuk infrastruktur, kalau di Dumai sudah sangat bagus.
Syamsuar, juga sempat mengatakan kepada Raghu bahwa Riau punya situs sejarah peninggalan Hindu di Kampar yakni Candi Muara Takus. Pemprov Riau meminta kepada Raghu agar kiranya juga bisa membawa wisatawan ke Riau untuk mengenal dan mengeksplor objek wisata tersebut. “Jadi mereka ke sini tidak hanya untuk kepentingan investasi tapi juga untuk berwisata,” ungkap Syamsuar.
Untuk diketahui berdasarkan data dari Dinas Perindustrian Provinsi Riau, bahwa India merupakan salah satu negara tujuan ekspor yang cukup besar dengan nilai 12,01%, setelah Tiongkok dengan nilai ekspornya sebesar 18,05%. Sementara negara-negara lain rata-rata nailai ekspor dari Riau di bawah 10%. (bpc3)