BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gonjang ganjing pengelolaan ladang Migas di Blok Rokan, terus mencuat menjelang masa peralihan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke BUMN PT Pertamina (Persero). Ragam pendapat dan keinginan yang mencuat itu, tentu saja terkait bisnis dan keterlibatan daerah dalam pengelolaannya.
Namun hal penting yang juga perlu ditekankan kepada pihak pengelola, bagaimana putera daerah tetap diprioritaskan. Ada banyak putra daerah yang selama ini telah berkontribusi di Blok Rokan, “Dan kami minta putera Melayu tetap diprioritaskan,” kata Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto.
Permintaan ini tentu saja ditujukan kepada PT Pertamina, sebagai pihak yang akan melanjutkan kegiatan CPI saat peralihan pengelolaan nanti. Menurut dia, memprioritaskan pekerja asal Riau merupakan hal yang wajar, mengingat kekayaan alam itu, telah memberikan kontribusi yang besar terhadap devisa negara.
Pemerintah telah memutuskan secara resmi bahwa sumur minyak di Blok Rokan akan beralih pengelola dari tangan PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI) ke PT Pertamina (Persero). Pindah tangan pengelolaan sumur minyak itu efektif berlaku pada Agustus 2021 mendatang
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau Indra Agus Lukman mengatakan berdasarkan hasil pembicaraan, pihak PT Pertamina (Persero) menyatakan komitmennya untuk mempertahankan tenaga kerja lokal, pascaperalihan pengelolaan nanti.
“Pihak Pertamina berkomitmen akan tetap menggunakan tenaga kerja kita saat ini, yang juga merupakan putra daerah,” jelasnya.
Pengelolaan migas di Blok Rokan di tangan Pertamina diyakini akan melibatkan banyak pihak, baik perusahaan milik daerah ataupun swasta sebagai mitra mereka. Hal ini nantinya juga akan berdampak terhadap lapangan pekerjaan yang itu bisa dimanfaatkan oleh putra daerah. (bpc2)