BERTUAHPOS.COM — Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto, menegaskan Pemprov Riau masih akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi migas Riau.
Hal ini tak cuma membantu nasional dalam target produksi migas 1 juta barel per hari, tapi juga untuk meningkatkan penerimaan PI 10% Riau dari sektor migas.
Saat ini, Riau sudah menerima PI 10% dari pengelolaan migas di Blok Rokan sebesar Rp3,5 triliun. Sisanya, upaya penerimaan PI 10% dari pengelolaan migas di Blok Bentu, Malaca Strait, dan Blok Mahato, masih berporoses.
“Kami tak puas dengan Rp3,5 triliun itu. Upaya agar penerimaan PI 10% untuk Riau yang lebih besar, akan terus kami upayakan,” kata Pj Gubri dalam program dialog bersama TV One, akhir pekan lalu.
Saat ini, produksi migas di Riau mencapai 180 ribu barel per hari. Kata Pj Gubri, Pemprov Riau memasang target sebesar-besarnya untuk mendukung target produksi migas nasional 1 juta barel.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan, yakni memebentuk Satgas atau Satuan Tugas Kelancaran Operasional Produksi Migas di WK Rokan.
Satgas ini, mengakomodir berbagai eleman di Provinsi Riau dan telah menyatakan komitmennya untuk sama-sama mendongkrak produksi migas di Provinsi Riau.
“Kami sadar PHR tak mungkin bisa bekerja sendiri. Itulah alasam mengapa Satgas ini terbentuk,” katanya.
Dia menambahkan, bahwa Satgas ini akan membantu industri migas untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam upaya meningkatkan produksi, seperi sumur minyak dalam kawasan hutan, hingga persoalan hukum yang jadi penghambat untuk menger target tersebut.
SF Hariyanto menyadari, bahwa target produksi migas nasional 1 juta barel, hanya tinggal 6 tahun ke depan.
Jika ini berhasil, bukan hanya nasional yang mendapat dampak positif, tapi Riau, sebagai daerah penghasil migas juga akan merasakan dampak dengan meningkatnya penerimaan PI 10% tersebut.***