BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda [HIPMI] Riau Budi Febriadi atau Datuk Sri Niaga [gelar adat Riau] membeberkan bahwa para pengusaha muda di Riau sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
“Terus terang, kami [HIPMI] memang sangat terdampak dengan adanya Covid-19 ini. [Contohnya] usaha saya itu ada 50 rumah sudah ready tapi gagal akad,” ujarnya.
Dia mengatakan, kondisi seperti ini tidak hanya dirinya yang mengalami, tapi hampir seluruh developer di Riau.
“50 unit itu kalau kita kali saja Rp140 juta, artinya ada kerugian sekitar Rp7 miliar uang yang tidak bisa diputar. Itu baru satu,” kata Budi.
Akibatnya, kata dia, pengusaha [khususnya perumahan] kesulitan untuk membangun dan mengembangkan bisnis. Sehingga berdampak pada sektor pekerja lain, seperti bisnis bahan bagunan hingga upah tukang mengalami kendala pemasukan.
Sektor lain di HIPMI Riau terutama rekanan pengadaan barang dan jasa, juga mandek karena masih minimnya angka realisasi pemerintah.
Di sektor lain, misalnya anggota HIPMI di sektor UMKM terpaksa harus ‘tutup tenda’ karena pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah.
“Padahal mereka tengah-tengah semangatnya untuk menjadi pengusaha. Lebih kasihan lagi, dia baru punya modal beli peralatan, belum sempat jalan akhirnya tutup,” tambahnya.
Budi mengatakan, ada 1.625 anggota HIPMI Riau yang terbagi dalam 12 BPC, sebagian besar terdampak Covid-19, karena memang secara basic mereka baru memulai untuk berusaha.
“90% anak HIPMI Riau terdampak Covid-19. Terus terang, selama ini kami melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya bisa membantu incom personal keanggotaan kita,” tambahnya.
“Yang diperlukan oleh anggota HIPMI adalah reschedjule hutang. Kami membutuhkan adanya kebijakan negara untuk ini. Karena kami merasakan betul bagaimana beratnya,” ungkapnya.
Budi berharap kepada pemerintah daerah dan pusat agar membuat sebuah skema bersama melalui HIPMI untuk stimulus. Sehingga bisa mengangkat produktifitas pengusaha muda di Riau.
“Sebab, hal itu kami yakini juga akan besar pengaruhnya terhadap berkontribusi perekonomian daerah di tengah pandemi Covid-19,” tuturnya. (bpc2)