BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Pusat Pengendalian Mutu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Widodo Sumiyanto mengatakan sejauh ini isu corona belum mempengaruhi tingkat permintaan ikan dari luar negeri.
Hal itu dikatakan Widodo saat ditemui di kantor BI Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin, 16 Maret 2020.
“Kalau permintaan (ikan) dari luar negeri sejauh ini belum ada pengaruh ya. Tapi masalahnya transportasi yang mungkin akan tersendat karena hampir semua negara sekarang menbatasi,” katanya.
Menurut Widodo, masalah ini memang menjadi persoalan yang saat ini dihadapi dunia. Pemerintah berharap kondisi seperti ini tidak berlarut-larut dan segera kembali normal seperti biasa.
Dia menambahkan, dari 1,2 juta ton ikan yang diekspor, sekitar 1%-2% diantaranya disumbangkan oleh Riau. Hal penting dipersiapkan oleh pelaku UMKM di sektor ini, yakni meningkatkan mutu kebutuhan ekspor, artinya, pelaku usaha di Riau perlu mendapat sertifikasi khsusus agar produk mereka bisa legal dipasarkan ke luar negeri.
“Dipersiapkan dari sekarang, jadi nanti saat kondisi sudah kembali normal (isu corona mereda), mereka sudah bisa langsung running. Karena masalah produksi ikan ini diatur sangat ketat dengan standar internasional. Kalau kami melihat untuk kebutuhan ikan ini ada 2, pertama untuk ekspor, kedua untuk kebutuhan domestik,” sambungnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Herman Mahfud mengatakan dominasi ekspor ikan di Riau sejauh ini masih produksi ikan tangkap (laut) ketimbang produksi ikan keramba.
“Termasuk potensinya, untuk ikan laut kita jauh lebih besar ketimbang keramba. Hanya saja memang, untuk saat ini potensi ini perlu ditingkatkan lagi karena masih banyak yang belum digarap secara maksimal,” ungkapnya.
Menurut Herman, dalam catatan DKP Riau, produk hasil perikanan yang keluar dari Riau terdiri dari 2 kelompok, yakni kelompok ikan hidup sebanyak 4.498.255 ekor, mengingkat menjadi 10.157.406 ekor pada tahun 2019, atau naik sebesar 225%.
Sedangkan produk yang masuk dalam kelompok ikan non hidup pada 2018 ada 37.000 ribu ton. Pada 2019 menjadi 112.000 ton, atau mengalami kenaikan sebesar 302%.
Adapun tujuan negara ekspor produk sektor perikanan dari Riau yakni, Malaysia, Thailand, Taiwan, China dan Singapura. Sedangkan produk unggulan perikanan dari Riau yang laku di luar negeri diantaranya, ikan arwana, kerang darah, kepiting bakau, udang vanamei, ikan senangin dan ikan tenggiri.
“Kami harap masalah corona bisa segera diatasi dan kondisi bisa kembali seperti biasa. Masalah ini sedikit banyak kami yakini akan berpengaruh terhadap kegiatan ekspor produk UMKM sektor perikanan dari Riau,” kata Herman. (bpc3)