BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Yayasan Begawai Riau Independen akan menggelar event Bele Kampung, di Desa Wisata Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
Event Bele Kampung ini akan digelar selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu, 1-3 April 2024, dengan mengangkat tema: “Birunya Langitku, Hijaunya Negeriku”.
Program Bele Kampung ini merupakan pengusulan oleh Yayasan Begawai Riau Independen dan lulus sebagai penerima Dana Indonesiana dari lebih dari 7.000an pengusul seluruh Indonesia dan menjadi bagian dari Program Pendayagunaan Ruang Publik Kemendikbud Republik Indonesia Tahun 2023.
Adapun Bele (memelihara) Kampung (kampung), merupakan bentuk ritual yang terdiri dari berbagai kegiatan adat istiadat, serta doa-doa yang dilakukan oleh pemimpin adat atau suku. Tujuannya untuk membersihkan kampung dari hal-hal negatif (marabahaya).
Khusus pada tujuh masyarakat adat di Riau, ritual Bele Kampung masih menjadi kegiatan adat yang cukup rutin dilaksanakan, yang mana dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan seni dan budaya tradisi nenek moyang.
“Secara umum latar belakang dari event Bele Kampung, karena sebagai makhluk hidup kita memiliki tempat tinggal masing-masing, artinya punya wilayah sendiri. Ibarat pepatah orang Melayu, tempat jatuh lagi dikenang apa tempat bermain. Sejauh-jauh Bangau terbang akan balik juga ke kubangan,” kata Ketua Yayasan Begawai Riau Independen, Benie Riaw, Sabtu, 30 Maret 2024.
Dia menjabarkan, orang Melayu di Riau masih tetap bisa bertahan dengan kearifan lokal, dan mampu menjaga se-isi kampung dari gempuran informasi dan teknologi. Dengan kata lain bukan tidak terbuka terhadap teknologi, melainkan mereka bisa mempertahankan kearifan lokal di tengah tantangan tersebut.
“Kita merasa, bahwa di kampung itu kita memiliki tanah, hutan, sungai (tahan Ulayat). Tapi faktanya sekarang semua itu seperti mimpi di siang bolong. Berangkat dari sedikit latar belakang inu Yayasan Begawai Riau Independen dan didukung oleh Dana Indonesiana menggagas serta menggelar kegiatan Bele Kampong untuk mengajak kita semua,rindu kampong, merawat kampong, jaga kampung (itulah Bele Kampong),” jelas pria yang akrab di sapa Babe ini.
Sebagai penyelenggara, pihak Yayasan Begawai Riau Independen menilai bahwa Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, dianggap ideal untuk dijadikan sebagai lokasi event Bele Kampung. Selain lokasi yang sangat dekat dengan Kota Pekanbaru, di desa ini memiliki suasana perkampungan yang asri.
“Kampongnya sangat ideal dengan apa yang kita inginkan. Artinya sesuai dengan konsep kegiatan yang sudah kami dan rancang, dan di desa ini memiliki value yang komprehensif,” sambungnya.
Sejauh ini, antusias warga setempat sangat tinggi terhadap kegiatan Bele Kampung tersebut. Hal ini sesuai harapan dan berbanding lurus dengan atmosfer di Desa Buluh Cina.
“Insya Allah, sampai sekarang untuk persiapan masih running sesuai dengan apa yang kami rencanakan. Sejauh ini tak ada kendala berarti. Bertepatan juga dengan Ramadan, justru ini menjadi motivasi kuat bagi kawan-kawan penyelenggara dan pihak desa. Harapan kami satu saja, kalau kampung terjaga, insya Allah akan terjaga pula kampung yang lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Art Director Event Bele Kampung, Fachrozi Amri mengungkapkan bahwa event Bele Kampung yang akan dilangsungkan selama tiga hari ini akan diisi dengan serangkaian acara.
Yakni pembukaan dan Sarasehan pada 1 April 2024 yang diisi oleh Budayawan Riau Syaukani Al Karim dan Azwar, serta Aktifis Lingkungan dari Jikalahari Made Ali. Lalu dilanjut dengan Coaching Clinic di tanggal 2 April 2024 yang diisi oleh akademisi atau etnomusikologi Hukmi, Praktisi SoundSystem Tasrizon Saputra dan Praktisi Lighting Deka, selanjutnya Lokakarya Tradisi yang berlangsung sejak 1-3 April 2024, berupa bazar tradisi yang memamerkan produk produk budaya dari masing-masing komunitas adat dan permainan rakyat.
Lalu ditutup dengan Konser lintas seni menampilkan tujuh komunitas adat, lima grup kontemporer Riau dan sejumlah penampilan Ekspresi Budaya lainnya pada tanggal 3 April 2024,” ungkapnya Rozi panggilan akrabnya.
Sementara itu, Kepala Desa Buluh Cina, Azriyanto mengatakan bahwa pemerintah desa warga setempat sangat antusias dan mendukung penuhprogram Bele Kampung yang diselenggarakan oleh Yayasan Begawai Riau Independen.
Adapun salah satu bentuk dukungan masyarakat, yakni bahu membahu terutama dalam hal persiapan acara. “Warga kami menyadari bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan kampung mereka ke publik,” katanya.
Selain itu, identitas Desa Buluh Cina sebagai desa wisata, tentunya sangat terbantu dalam hal promosi wisata. “Dengan adanya kegiatan Bele Kampung, diharapkan akan berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan, sehingga berimbas pada ekonomi masyarakat lewat UMKM-nya,” tuturnya.***