BERTUAHPOS.COM — Menteri Keuangan Sri Mulyani masih dibuat jengkel dengan minimnya realisasi anggaran bantuan langsung tunai atau BLT Dana Desa. Dia menegaskan akan melakukan intervensi jika penyalurannya masih tetap lambat.
“Kalau tidak terjadi (penyaluran), kami akan mencoba intercept, karena uang itu sudah ada tapi belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga akan bisa kita hindarkan. Kami ingin segera uang itu masuk ke masyarakat dan membantu mereka,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat, di Jakarta.
Namun Ani menegaskan intervensi mungkin terjadi karena sampai saat ini penyaluran BLT Dana Desa masih minim. Bahkan, paling rendah dari penyaluran bantuan sosial (bansos) lain yang ada di program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.
Mengutip CNNIndonesia.com, tercatat, realisasi penyaluran BLT Dana Desa baru Rp5,6 triliun atau 19,4% dari pagu Rp28,8 triliun per 9 Juli 2021. Sementara dari jumlah penerima, rata-rata penyaluran baru diberikan ke 2,69 juta dari total 8 juta penerima.
Rinciannya, penyaluran BLT Dana Desa sebanyak Rp1,53 triliun kepada 5,1 juta penerima pada Januari 2021. Lalu, sekitar Rp1,33 triliun kepada 4,42 juta penerima pada Februari 2021, Rp1,07 triliun ke 3,8 juta penerima pada Maret 2021, dan Rp810 miliar ke 2,71 juta penerima pada April 2021.
Selanjutnya, penyaluran cuma Rp560 miliar ke 1,87 juta penerima pada Mei 2021, Rp220 miliar ke 750 ribu penerima pada Juni 2021, dan Rp70 miliar ke 230 ribu penerima pada Juli 2021.
“Kalau sampai ini tidak ada pergerakan, kita bisa melakukan langkah-langkah intercept, cari nama dan account di masing-masing desa untuk bisa mendapat bantuan dari pemerintah,” tuturnya. (bpc2)