BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Pekanbaru, tak hanya menyisakan dampak ekonomi dan sosial, tapi juga berdampak pada kekerasan terhadap anak.
Hal ini diakui oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kota Pekanbaru. Meski tak menyebut angka, meningkatnya kekerasan terhadap anak terlihat dari beberapa kasus yang muncul.
“Termasuk diliburkan sekolah selama PPKM menjadi salah satu penyebabnya,” ucap Ketua LPAI Kota Pekanbaru Widiono, Senin, 13 September 2021.
Pengawasan orang tua terhadap anak yang minim, selama ini cenderung membuat mereka berperilaku bebas, sehingga selama PPKM diberlakukan banyak anak ‘hilang’ dan kabur dengan pasangannya.
“Itu memang terjadi peningkatannya,” tuturnya.
Penyebab lain, pembatasan ruang gerak yang dilakukan pemerintah selama PPKM telah membuat kondisi ekonomi orang tua mereka bermasalah.
Widi mengungkapkan faktor ini, menjadi faktor psikis orang tua yang cenderung stres, sehingga anak menjadi tempat pelampiasan emosi.
“Akibatnya, kontak atau konflik antara orang tua dan anak memang sulit dihindari dengan kondisi seperti itu,” jelasnya.
Dia menuturkan, kekerasan terhadap anak selama PPKM di Pekanbaru diberlakukan, terjadi di lingkungan keluarga. Antara anak ke ayah, anak ke ibu.
“Kami belum bisa merincikan peningkatan kasusnya secara persentase, namun dari catatan angka kasus kekerasan terhadap anak memang meningkat,” sebutnya. (bpc2)