BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pada periode tahun 1951/52, pemerintah mengirimkan delegasi khusus ke India. Delegasi khusus ini diberikan tugas berat, yakni mempelajari cara India melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu).
Mengapa ke India, dan bukan Amerika Serikat (AS)?
Faishal Hilmy Maulida dalam bukunya “Sejarah Pemilu yang Dihilangkan (2020)” (hal 38-39) menjawab bahwa saat itu Indonesia dan India memiliki banyak kesamaan.
Kesamaan itu antara lain Indonesia dan India sama-sama negara baru merdeka yang berasaskan demokrasi. Kesamaan lain adalah keadaan rakyat yang saat itu sebagian besar masih buta huruf.
India sudah lebih dahulu melaksanakan pemilu secara nasional dibandingkan Indonesia. India sudah melaksanakan pemilu nasional pada tahun 1952, sementara Indonesia baru terlaksana pada tahun 1955.
Dari India, Indonesia belajar beberapa hal soal pemilu. Pertama, ada pembagian antara pemilu untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pusat, dan DPR negara bagian (yang di Indonesia kemudian dinamakan DPRD).
Kedua, karena sebagian besar rakyatnya masih buta huruf, maka di surat suara menggunakan tanda gambar seperti simbol partai, sehingga pemilih bisa memilih partai berdasarkan gambar yang ada.
Hingga akhirnya pada 29 September 1955, terlaksana pemilu nasional pertama di Indonesia, yang memilih anggota Konstituante dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. (bpc4)