BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Orang yang pernah terkonfirmasi atau positif Covid-19 varian Omicron diyakini akan lebih kebal dari serangan corona varian lain. Ini menurut riset terbaru, diungkapkan oleh Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman.
“Ini adalah kabar baik, namun tetap perlu diwaspadai,” katanya seperti kutip Bertuahpos.com, dari Youtube RSPI Sulianti Saroso, Kamis, 30 Desember 2021.
Dalam riset terakhir itu, menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksin dan tidak divaksin—jika terinfeksi varian Omicron—cenderung punya kekebalan terhadap varian lain.
Sebab itu, kata Dicky, ini menjadi data menggembirakan, tapi tetap hati-hati. “…tetap ada risiko long Covid, jadi jangan menganggap remeh dan malah sengaja ingin kena Omicron.”
Potensi long Covid itu, dijelaskannya, bisa jadi mereka yang pulih dari Omicron, tapi mengalami gangguan pada organ vital mereka. Seperti: jantung, paru, ginjal, hati, bahkan otak.
Hasil riset ini menunjukkan bahwa kita tetap harus waspada terhadap penyebaran Covid-19 varian Omicron. “Nggak boleh ada anggapan infeksi natural agar kita kebal,” tuturnya. “Ini fenomena biasa secara ilmiah. Omicron muncul karena vaksinasi tidak merata.”
“Kedua bahwa vaksinasi menimbulkan terjadinya varian. Saya bicara ilmiah. Dia buat virus ini belajar sehingga makanya ada Omicron yang bisa leluasa di vaksin. Karena dia sudah belajar. Tapi bukan buat virus ini jadi luar biasa, tidak. Ini karena vaksin tidak merata,” ujarnya. (bpc2)