BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau mengkhawatirkan penyakit TBC akan menjadi persoalan serius, dan hingga kini belum tertangani maksimal, baik secara global, nasional apalagi regional.
Kepala Dinkes Riau Zainal Arifin mengatakan tahun 2020, Indonesia menempati urutan kedua dengan penyakit TBC tertinggi secara global, setelah India.
Berdasarkan laporan dari TB Global tahun 2020 memperkirakan terdapat 845.000 kasus TBC baru dan kambuh per tahun di Indonesia, “…sedangkan hanya 66% dari perkiraan kasus yang dilaporkan ke Program Tuberkulosis Nasional,” katanya di Pekanbaru.
Zainal menyebut 74% pasien penderita TBC mencari perawatan awal di fasilitas perawatan kesehatan swasta, yang beroperasi di luar sistem perawatan kesehatan publik dan di luar sistem pengawasan nasional.
Dijelaskan, walau fasilitas swasta berkontribusi besar dalam penyediaan layanan TBC, namun jumlah notifikasi kasus TBC dari fasilitas kesehatan swasta masih relatif rendah.
Pada tahun 2020, jumlah klinik swasta yang ada di Indonesia mencapai lebih kurang 8.000 klinik. Namun, kontribusi klinik swasta dalam melaporkan kasus TBC di Indonesia hanya sekitar 6,5%.
“Kondisi yang sama juga terjadi di Riau. Klinik swasta hanya berkontribusi 0,1% dan rumah sakit swasta berkontribusi 47% pada total pelaporan kasus TBC yang ada di Provinsi Riau,” tuturnya.***