BERTUAHPOS.COM — Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memproyeksikan potensi ekonomi kurban di Indonesia mencapai Rp24,3 triliun. Angka tersebut berasal dari 2,17 juta pekurban pada tahun ini.
Proyeksi ini naik tipis dibandingkan pada tahun lalu sebesar Rp22,3 triliun dari 2,11 juta orang pekurban. Dari 2,17 juta pekurban, kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing hingga domba sekitar 1,31 juta ekor. Sedangkan, kebutuhan sapi hingga kerbau diperkirakan sekitar 519 ribu ekor.
Jika asumsi berat kambing dan domba antara 20-80 kg (berat karkas 41%) serta berat sapi dan kerbau antara 250-750 kg (berat karkas 57%), maka potensi ekonomi kurban pada 2022 bersumber dari sekitar 1,8 juta hewan ternak yang setara 106,2 ribu ton daging.
IDEAS menyatakan, potensi kurban terbesar datang dari Pulau Jawa, terutama di wilayah aglomerasi yang banyak masyarakat muslim berdaya beli tinggi. Potensi kurban Pulau Jawa diproyeksikan terdiri dari 396 ribu sapi-kerbau dan 936 ribu kambing-domba senilai Rp18,3 triliun atau setara 80,4 ribu ton daging.
Sementara, kurban di Jawa paling besar ada di Jabodetabek, yaitu 117 ribu sapi-kerbau dan 280 ribu kambing-domba. Nilainya tercatat sebesar Rp5,3 triliun atau setara 24 ribu ton daging.
Sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, potensi kurban nasional sangat besar jika dapat dikelola dengan baik. Kurban juga semestinya mampu menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan penerima kurban, tetapi memberdayakan peternak rakyat.***