BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, memimpin pertemuan penting dengan seluruh perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Riau.
Pertemuan tersebut, yang diadakan di Gedung Daerah Balai Serindit pada Rabu, 24 Maret 2024, bertujuan untuk mengatasi konflik lahan yang sering terjadi antara perusahaan perkebunan kelapa sawit dan masyarakat lokal.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Prayudi Syamsuri, serta para bupati/wali kota, forkopimda, organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, lembaga adat, badan pertanahan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam arahannya, Gubernur Edy Nasution menyoroti beberapa penyebab konflik, antara lain pengakuan lahan oleh masyarakat atau kelompok tani di dalam area perusahaan, pengakuan tanah ulayat oleh masyarakat adat, serta masalah kewajiban perusahaan untuk memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat sekitar.
Dia juga mencatat perjanjian kemitraan yang belum terealisasi dan perizinan yang belum diproses oleh perusahaan.
Gubri menekankan pentingnya peran kepala daerah dalam menyelesaikan konflik tersebut dengan adil, untuk menciptakan keadilan di tengah masyarakat serta memberikan kepastian kepada pelaku usaha.
“Meskipun Riau memiliki luas perkebunan sawit terbesar di Indonesia, dampak positifnya bagi masyarakat belum sepenuhnya dirasakan, bahkan konflik masih banyak terjadi,” katanya.
Dari pertemuan ini, Gubernur Nasution berharap dapat menemukan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak dan menyelesaikan konflik lahan di Riau.
“Langkah-langkah konkret diharapkan akan diambil untuk menangani masalah tersebut demi menciptakan lingkungan yang lebih harmonis di Bumi Lancang Kuning,” tuturnya.***(glr)