BERTUAHPOS.COM — Investasi menjadi cara menabung masa kini yang makin digandrungi masyarakat. Tidak seperti 10 tahun lalu, investasi melalui reksadana maupun saham menjadi lebih mudah dilakukan dengan adanya berbagai platform startup yang ada saat ini.
Analis sekuritas Dani Rachmat menyampaikan, kemudahan berinvestasi saat ini harusnya dimanfaatkan oleh banyak orang, terutama anak muda, untuk mencapai tujuan finansial. Menurutnya, untuk memulai investasi, tak perlu menunggu punya penghasilan tinggi.
“Seharusnya investasi dimulai berapapun level penghasilan,” kata Dani dalam sebuah webinar. Minimal sisihkan 10 persen dari penghasilan setiap bulan untuk disimpan pada investasi.
“Seberapa besarpun penghasilannya, kita harus sisihkan minimal 10 persen untuk dibelikan produk investasi yang kita tahu,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, dengan penghasilan gaji UMR Jakarta sebesar Rp4,8 juta, apabila digunakan 10 persen untuk investasi sebanyak Rp480 ribu, menurutnya, jumlah tersebut telah cukup besar untuk bisa memulai investasi.
Dengan jumlah tersebut, pemula bahkan bisa membeli produk reksadana saham, pasar uang, maupun surat berharga negara atau obligasi.
“Jadi nggak ada alasan kalau sekarang gajinya kecil nggak bisa investasi. Bahkan kalau misalnya (penghasilan) Rp500 ribu atau Rp600 ribu sebulan, disisihkan 10 persen dapat Rp50.000 itu masih bisa untuk beli reksadana,” ujarnya.
“Cuma pertanyaannya, dengan penghasilan Rp4,8 juta, mungkin nggak hidup dengan 90 persen gaji. Balik lagi ke gaya hidup, bagaimana pengeluaran tiap bulan. Jadi gaya hidup harus disesuaikan dengan penghasilan, bukan penghasilan mengejar gaya hidup,” pungkas Dani.***