BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sejumlah pedagang di Pekanbaru mulai resah, seiring dengan ditetapkannya status PPKM Level 3 di Ibu Kota Provinsi Riau ini. Mereka khawatir mobilitas masyarakat akan semakin dibatasi sehingga akan berdampak terhadap perekonomian mereka.
“Aduh, jangan sampai dibatasi lagi lah. Kerja kita gimana, kan mau becari untuk lebaran,” kata Yanto, seorang pedagang di Pasar Cik Puan Pekanbaru kepada Bertuahpos.com, Selasa, 15 Februari 2022.
Dia, merupakan satu dari sekian banyak pedagang yang turut merasakan betapa sulitnya jalankan usaha saat pemerintah berlakukan PPKM leveling, pada pertengahan 2022 lalu. Usahanya macet, penghasilannya turun drastis. Sedangkan tabungan terkuras.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rahman, bapak dua anak yang sehari-hari hanya berjualan jajanan anak-anak di depan sebuah SD di Jalan Balam, Pekanbaru. Sekolah ditutup karena tingginya angka kasus terkonfirmasi Covid-19 juga membuatnya harus meliburkan diri.
“Kalau PPKM di Pekanbaru naik, tentu sekolah tutup lagi. Ya jualan saya juga tutup. Ini aja kita masih mutar-mutar jualannya. Jangan sampai kondisinya kembali seperti dulu lah,” sebutnya.
Diketahui, bahwa Pemko Pekanbaru telah menerima Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 11 Tahun 2022.
Di dalam surat itu, Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, masuk ke dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
“Iya Inmendagri sudah kita terima. Nanti kita rapatkan dengan Forkopimda serta Satgas,” kata Asisten I Setdako Pekanbaru Syoffaizal, Selasa, 15 Februari 2022.
Di Provinsi Riau, ada dua daerah yang masuk dalam PPKM Level 3, yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Bengkalis.
Hanya Kabupaten Siak yang menerapkan PPKM Level 1, kabupaten kota lainnya berada di PPKM Level 2.
Melihat tren kenaikan kasus Covid-19 belakangan ini, kasus positif di Pekanbaru memang cukup tinggi.
Data yang diterima, ada 205 tambahan kasus Covid-19 pada akhir pekan lalu. Total kasus aktif Covid-19 saat ini mencapai 1.296 pasien. (bpc2)