BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Covid-19 merupakan salah satu penyakit utama yang menyerang alat pernafasan, paru-paru. Sejauh ini, protokol kesehatan dianggap langkah pencegahan yang paling ampuh, walau kadang kala virus ini masih tetap bisa menyerang.
Lalu, apa dampak jangka panjang terhadap orang yang pernah terinfeksi Covid-19? Bagaimana dampaknya terhadap sistem pernapasan? Mungkinkan paru-parunya tidak bisa kembali seperti normal?
Spesialis Paru & Pernapasan dr Amira Anwar menjelaskan infeksi Covid-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang, atau berat. Gejala klinis utama pada Covid-19 di antaranya adalah demam, sesak, lemas, nyeri otot, serta diare.
Setiap pasien dapat mempunyai gejala yang berbeda. Pada kasus yang berat, dapat juga terjadi perburukan yang cepat sehingga menyebabkan kegagalan pernapasan, kelainan metabolik lainnya, gangguan sistem koagulasi (pembekuan darah), hingga terjadinya badai sitokin yang dapat merusak organ dalam tubuh.
Penanganan yang dilakukan pada pasien Covid-19 disesuaikan dengan gejala dan hasil pemeriksaan dari pasien itu sendiri. Pada gejala ringan, pasien dapat diberikan vitamin dan obat-obatan sesuai gejala.
Sedangkan pada gejala sedang dan berat, pasien akan diberikan obat antivirus dan obat lain sesuai dari hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lain oleh dokter.
Virus SARS-COV2 penyebab Covid-19 dapat menyerang dua belah paru, saat saturasi oksigen menurun drastis yang disebabkan oleh inflamasi yang parah. Pada kondisi ini, paru-paru akan terisi banyak cairan, dahak, dan sel.
Hal inilah yang mengakibatkan kerusakan pada dinding kantung udara paru-paru sehingga membuat pasien sesak napas dan mengalami pneumonia parah atau acute respiratory distress syndrome (ARDS).
“Pasien dengan kondisi ini membutuhkan alat bantu napas menggunakan ventilator akibat terjadinya gagal pernapasan,” ujarnya dalam keterangan pers, sebagaimana dikutip Jumat, 18 Maret 2022.
Pada kasus pneumonia biasa, kebanyakan orang dapat sembuh tanpa adanya kerusakan paru-paru yang bertahan lama. Hal ini berbeda dengan pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19, yang bisa berkembang menjadi pneumonia parah.
“Bahkan setelah penyakit berlalu, cedera paru-paru akibat Covid-19 dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membaik,” ujarnya. (bpc2)