Walau ada banyak yang gerah, sejatinya inilah Nasdem. Restorasi Nasdem mengandung empat makna. Dari dulu hingga kini, Nadem tetap konsisten dengan itu. Lantas apa makna yang terkandung di dalam restorasi Partai Nasdem?
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Partai Nasdem tetap konsisten dengan restorasinya. Restorasi Nasdem mengandung empat makna penting, yakni: memperbaiki, memulihkan, mengembalikan dan mencerahkan.
Memaknai restorasi Partai Nasdem memang tidak sederhana. Ada pesan penting yang tersimpan di dalamnya, ada semangat yang terus dipupuk, ada upaya untuk selalu bergerak yang mana semua itu dibalut oleh nilai-nilai kejujuran, rekam jejak positif dan obyektif.
Jika melihat pada konsistensi Partai Nasdem dengan restorasinya, maka ada nilai-nilai yang harus diperbaiki terhadap kondisi dan situasi bangsa saat ini.
Pandangan ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pakar DPW Partai Nasdem Provinsi Riau, Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution kepada Bertuahpos.com, di Pekanbaru, Kamis, 24 November 2022.
“Kalau Nasdem berbicara memperbaiki, tentu terkandung makna bahwa ada sesuatu yang selama ini dinilai telah ‘rusak’. Nasdem ingin memperbaiki yang ‘rusak’ itu,” katanya.
Edy menyontohkan dari hal rusak yang dimaksud, misal dalam kehidupan sebuah partai. Setiap kader yang ingin ikut berperan dalam kehidupan berbangsa dan negara — apakah melalui lembaga legislatif maupun eksekutif — diharuskan membayar sejumlah uang yang jumlahnya tidak sedikit.
“Disinilah partai Nasdem ingin memperbaiki melalui internal kadernya, dan itu yang selama ini dikenal dengan sebutan ‘Nasdem tanpa mahar’,” tuturnya.
Mantan Danrem 031/Wira Bima ini menjelaskan, bicara memulihkan tentu ada sesuatu yang sedang sakit. Partai Nasdem menilai bahwa rakyat Indonesia dalam berdemokrasi sedang mengalami sakit.
Betapa tidak sakit? kata dia, berkompetisi yang seharusnya dilakukan secara cerdas dengan berlomba meyakinkan masyarakat melalui visi dan misi seorang calon, apakah calon kepala negara maupun calon kepala daerah, seharusnya disampaikan secara elegan.
Namun fakta yang terjadi saat ini justru sebaliknya, saling menjatuhkan dengan cara apapun, bahkan jika perlu menggunakan jasa buzzer. “Sakit yang seperti inilah yang ingin dipulihkan oleh Partai Nasdem,” sambungnya.
Lalu, makna dari ‘mengembalikan’ dalam restorasi Nasdem, kata Edy, jika Partai Nasdem ingin mengembalikan, tentulah ada sesuatu yang dalam pandangannya tidak lagi berada pada tempatnya.
Hal ini, kata dia lebih dalam hal moral dalam berdemokrasi bangsa ini yang mana dalam pandangan Partai Nasdem telah bergeser dari tempatnya. Masyarakat seakan akan bebas melakukan apapun bahkan menghujat siapapun dengan dalih mengatasnamakan demokrasi dan kebebasan berpendapat.
Pada kondisi inilah partai Nasdem berusaha untuk mencoba mengembalikannya, yang diawali di dalam internal partai dengan mengajak kader berpolitik secara santun dan elegan.
Terakhir, mencerahkan. Dalam upaya ini, Partai Nasdem akan sangat selektif untuk memilih setiap calon apakah, yang akan duduk di lembaga legislatif maupun eksekutif senantiasa dilakukan berdasarkan kejujuran dengan melihat rekam jejak positif dan obyektif yang dimiliki oleh setiap calon.
“Meski sebagian orang sangat merasa gerah dengan apa yang dilakukan oleh partai Nasdem, sejatinya itulah cara Partai Nasdem, memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat, terutama para kader partainya. Dan dalam perspektif cara pandang Partai Nasdem inilah yang disebut dengan Restorasi,” tutur Edy Natar.***