BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, menekankan urgensi hadirnya Satgas Terpadu Internal yang dibentuk Pemprov Riau, untuk segera menyelesaikan konflik lahan antara masyarakat dan PT SIR.
Hal ini disampaikan Edy Natar dalam pertemuan internal di kediaman dinasnya, di Pekanbaru, Senin, 1 Januari 2024.
Ia mendorong pekerjaan ini dapat berjalan efektif dan memastikan semua pihak terlibat dapat mencapai kesepakatan, melengkapi data dari 2 kabupaten kota; Siak dan Pekanbaru, yang menjadi wilayah kerja PT SIR.
Selain itu, Satgas diinstruksikan untuk mempelajari dengan seksama Perpres Nomor 88 Tahun 2017, dan Perpres Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria sebagai panduan dalam penyelesaian sengketa.
Edy Natar menegaskan, bahwa negara berhak hadir dalam melaksanakan reforma agraria, terhadap lahan perkebunan sawit PT SIR, sesuai dengan perundang-undangan berlaku.
“Perusahaan diingatkan untuk memberikan sebagian lahan perkebunannya kepada masyarakat, sesuai dengan ketentuan yang ada,” katanya.
Edy mencermati, pentingnya peran pemerintah sebagai ‘wasit’ atau penengah dalam komunikasi antara masyarakat dan perusahaan ditekankan.
“Tapi sayangnya, ketika pemerintah, bahkan saya sendiri ingin hadir mengambil alih untuk membantu, justru tak berjalan dengan baik, karena ada itikad tidak baik dari perusahaan. Itulah dasarnya mengapa tim ini dibentuk,” tegasnya.
Dia menegaskan, isu utama yang harus diselesaikan adalah tuntutan masyarakat terkait 20% hak mereka, yang dianggap sebagai hal yang tak bisa ditawar.
“Jika perusahaan menyadari kewajibannya untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat, masalah seperti ini tidak akan terjadi,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menuntut pendalaman secara cermat terkait jumlah HGU PT SIR yang sah dan lahan lain yang diduga ilegal. Seluruh kerugian yang muncul dari praktik tersebut tersebut harus dihitung dengan teliti.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menekankan bahwa aksi nyata lebih penting daripada kata-kata.
“Jangan banyak bicara di lapangan. Segala hambatan yang muncul dalam penyelesaian konflik ini segera dilaporkan. Saya yang bertanggung jawab,” tuturnya.***