BERTUAHPOS.COM – Angka kasus kriminal di Jepang terus meningkat. Menariknya, pelaku kriminal ini banyak para Lansia atau orang lanjut usia.
Kasus kriminal yang dilakukan oleh para Lansia di Jepang menjadi hal yang menarik. Hal ini erat kaitannya dengan tingginya jumlah populasi Lansia di Jepang.
Para Lansia di Jepang rata-rata hidup dalam kemiskinan karena mereka sudah tak lagi produktif.
Sementara itu biaya hidup di sana sangat mahal.
Tercatat angka harapan hidup di Jepang di atas 83 tahun rata-rata dunia.
Tahun 2021, BPS Jepang mencatat ada 36,3 juta warganya berusia 65 tahun ke atas.
Artinya setiap 4 orang ada 1 Lansia. Lalu, juga terdapat sekitar 90 ribu orang yang masuk dalam kategori usia langkah yakni berusia 100 tahun.
BACA
Jepang Berlakukan Larangan Peneliti China dan Rusia di ISAS, Ada Apa?
Wanita Jepang Dapat Pelecehan Seksual Saat Perayaan Holi, Warga India Ramai-Ramai Minta Maaf
Proporsinya menjadi rekor tertinggi di dunia, yakni per 100.000 orang terdapat 54 centenarian.
Masalahnya, kehidupan para Lansia ini tak sebanding dengan kondisi kesejahteraannya.
Bahkan dihadapkan pada situasi yang tidak mengenakkan karena tinggi tuntutan hidup.
Mahalnya biaya tinggal, tingginya biaya layanan kesehatan, dan terjerat kesepian akibat ditinggal keluarga pada akhirnya membuat mereka stres.
Menurut laporan The Economist, kondisi ini menjadi pemicu para Lansia di Jepang untuk melakukan tindakan kriminalitas.
Di usia tersebut mereka tidak mungkin menghambakan diri kepada pemerintah.
Menariknya, tujuan mereka melakukan tindakan kriminal bukan untuk mendapatkan uang atau menimbun harta.
Melainkan hanya ingin masuk penjara.
Dengan demikian, seluruh kebutuhan hidup mereka akan ditanggung.
Dalam laporannya The Economist menyatakan pada tahun 2021 pelaku kriminal di atas usia 65 tahun meningkat hingga 2 kali lipat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
Reuters melaporkan, jumlah tersebut meningkat sekitar 7 persen dari dekade sebelumnya.
Tahun 2006, tahanan di Jepang berusia 60 tahun ke atas jumlahnya mencapai 28.892 orang atau 12% dari keseluruhan tahanan berjumlah 80.000.
Angka ini tentu saja naik signifikan dari tahun 2000 cuma 9.478 orang.***