BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Hall Hill Farm Indonesia yang berlokasi di Jalan Pramuka, Lembah Sari, Rumbai, merupakan greenhouse hidroponik skala komersial yang menggunakan sistem rakit apung pertama di Riau.
Sistem rakit apung atau water culture, merupakan salah satu teknik dalam budidaya tanaman secara hidroponik, dengan cara menanam tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam bak penampung.
Owner Hall Hill Farm Indonesia Mastika Wardhani mengungkapkan, ide awal mendirikan green house ini terlintas sejak 2 tahun lalu. Ia ingin kebutuhan pasar sayur-sayuran di Provinsi Riau, berasal dari supplier lokal.
“Sejak tahun 2020, saya ingin mengembangkan hidroponik di Pekanbaru. Saya tanya-tanya di pasar, ‘kalian dapat sayur itu dari mana?’ kebanyakan itu datang dari luar daerah. Miris ya. Kenapa kita nggak produksi sayur sendiri,” jelasnya saat berbincang dengan Bertuahpos.com pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Mastika menjelaskan kenapa dia harus mengembangkan hidroponik dan sistem rakit apung. Menurutnya, selain lebih hemat air hingga 90% cara ini juga tidak menggunakan tanah sebagai medianya, bebas pestisida, namun tetap menghasilkan sayur yang bersih, sehat dan segar, tentunya.
“Dari hasil riset dan konsultasi dengan salah satu konsultan dan guru hidroponik saya, bapak Ronny Tanumihardja, saya sering berkoordinasi dengan beliau jauh sebelum greenhouse ini dibangun. Bahkan, sekitar 5 tahun lalu, masih dalam mimpi kita punya greenhouse di rendah dan yang paling cocok itu sistem rakit apung,” ucap wanita lulusan pascasarjana manajemen bisnis ini.
Meski baru berdiri hitungan bulan, greenhouse ini telah memiliki beberapa konsumen tetap, seperti dari swalayan dan komunitas pecinta salad. Tiap minggunya, sayur-sayuran akan dipanen dari Hall Hill Farm Indonesia, selanjutnya akan disuplai ratusan pices ke masing-masing konsumennya.
“Karena kita panennya seminggu sekali. Saat ini kita suplai ke lima tempat, kita tanam sepuluh jenis sayuran. Jadi masing-masing tempat itu sekitar 20 pcs untuk masing masing jenisnya,” tambahnya.
Mastika, melalui Hall Hill Farm Indonesia turut mengajak masyarakat sekitar untuk berkontribusi dan terlibat dalam produksi sayur-sayuran mereka. Misalnya, pada saat panen perdana, mereka mengundang masyarakat untuk ambil bagian.
Tak hanya itu, hadirnya Hall Hill Farm Indonesia turut berkontribusi dalam membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, serta turut meningkatkan sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan yang telah digelar untuk pemuda setempat.
Pada 4 September 2022, merupakan momentum tak terlupakan bagi Mastika. Hari itu greenhouse Hall Hill Farm Indonesia melakukan panen perdana sayur-sayuran yang sudah ditanam. “Kita undang masyarakat sekitar supaya tahu, kalau kita punya hall hill di sini,” ujarnya. “Kita punya lo supplier sayur—khususnya selada—karena selada ini banyak peminatnya.”
Hall Hill Farm Indonesia tentu bukan satu-satunya tempat pengembangan sayur-sayuran berbasis greenhouse yang ada di Pekanbaru. Namun Mastika berharap ke depan akan muncul pionir-pionir lain yang bisa membangun greenhouse serupa, menjadi penyuplai sayur-sayuran khususnya untuk kebutuhan lokal.
“Potensi bisnisnya sangat menjanjikan, mengingat produsen sayur hidroponik di Riau ini masih terbilang kurang. Padahal kebutuhan masyarakat tinggi. Saat ini kita juga memberikan peluang bagi yang ingin bergabung secara part time di greenhouse hidroponik ini. Teman-teman juga bisa mengunjungi Instragram kita di @hall.hill.farm untuk mengetahui lebih jauh tentang kegiatann kita di greenhouse ini,” ucapnya.***[Ayu]