BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Diskominfotik Provinsi Riau Erisman Yahya menegaskan bahwa selama ini, situs DPRD Riau memiliki server sendiri. Termasuk untuk penanganan bandwidth juga dilakukan langsung oleh pihak Sekwan DPRD Provinsi Riau.
“Jadi tidak gabung dengan server yang dikelola Diskominfotik. Memang untuk masalah ini harus didudukkan dulu,” katanya saat dihubungi Bertuahpos.com, Jumat, 30 September 2022.
Dia menambahkan, dengan kepemilikan server dan pengelolaan bandwidth secara mandiri, maka terhadap segala sesuatunya di bawah koordinasi Sekwan langsung.
“Diskominfotik selalu siap membantu jika terjadi gangguan di server atau web yang dikelola OPD, termasuk untuk website DPRD Riau yang di teras,” sebutnya.
Erisman menyebut tim IT-nya kini sedang melakukan koordinasi dengan staf di Sekretaris Dewan (Sekwan) untuk mengetahui lebih jauh persoalan ini.
“Saat ini staf kami dari Bidang Persandian sudah berkoordinasi dengan staf di Sekwan untuk menindaklanjuti masalah ini,” katanya.
Erisman menambahkan, sejauh ini belum bisa dipastikan apakah situs resmi DPRD Riau itu memang dihack oleh hacker lain, atau memang bagian dari tim Bjorka.
“…termasuk bagaimana mengatasi masalah ini masih sedang diupayakan,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, situs resmi DPRD Provinsi Riau diduga dihack oleh hacker. Situs yang dihack itu beralamat http://dprd.riau.go.id/.
Seperti dilihat oleh Bertuahpos.com, Jumat, 30 September situs resmi DPRD Riau itu menampilkan sebuah gambar anime. Di bagian paling atas ada tulisan merah dalam bahasa inggris: Who Am I? JavaTeam ft Banyumas Cyber Team.
“Hmmm, Bjorka? who is Bjorka? why is the public so busy talking about Bjorka?”.
“…whether Bjorka is a dangerous hacker or just a small piece of trash who is the lowest level among other hackers, why is the public talking about Bjorka when for us Bjorka is not a threat.”
“…he is just a pubescent boy, no live who wants to be considered by the public because he is an introvert.”
“Fuck of Bjorka, we always remember the case of Shambo!!!” tulisnya dalam bahasa Inggris.
Dalam pesan tersebut, hacker ingin menyampaikan tentang siapa Bjorka? Mengapa publik sibuk membicarakan Bjorka?.
“…apakah Bjorka adalah seorang hacker berbahaya atau hanya sepotong kecil sampah yang merupakan level terendah diantara hacker lainnya? mengapa publik membicarakan Bjorka padahal bagi kami Bjorka bukanlah sebuah ancaman.?
Dia juga menyampaikan bahwa Bjorka hanyalah seorang remaja puber, tidak ada kehidupan yang ingin dianggap oleh publik. “…karena karena dia adalah seorang introvert. Persetan Bjorka, kita selalu ingat kasus Shambo!!!”.***