BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Karantina jemaah umrah asal Riau, usai melaksanakan ibadah umrah dari Mekah harus dilakukan super ketat. Langkah ini penting sebagai upaya pemerintah dalam mengantisipasi masuknya Covid-19 varian Omicron.
“Menurut saya, untuk mekanisme kepulangan jemaah umrah ini juga penting kita pikirkan bersama. Kalau bisa memang saat mereka tiba di Riau harus dikarantina dulu sebelum pulang ke tempat tinggal masing-masing,” kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru.
Syamsuar mengusulkan untuk proses karantina jemaah umrah asal Riau dilakukan di asrama haji Riau di Jalan Mekar Sari, samping kantor DPRD Kota Pekanbaru. Adapun hal lain yang turut menjadi kekhawatiran Syamsuar, yakni terkait aktivitas pengunjung di kawasan itu.
Sebab itu, dia meminta kepada Kanwil Kemenag Riau untuk bisa mengatur proses ini sedemikian rupa. “Kalau memang diperlukan silahkan dipersiapkan asrama haji untuk masa karantina jemaah umrah kita yang nanti pulang. Diatur lah bagaimana mekanismenya,” ungkap Syamsuar.
Menanggapi hal ini, Kepala Kanwil Kemenag Riau Mahyudin menjelaskan bahwa proses karantina untuk jemaah yang baru pulang ke Tanah Air, akan dilakukan di Jakarta.
“Kepulangan jemaah umrah hanya melalui Bandara Soetta, Jakarta. Para jemaah umrah akan dilakukan karantina selama tujuh hari,” ujarnya.
Dia menambahkan, berdasarkan informasi dari pihak pengelola jemaah haji di Kemenag, bahwa tidak dibenarkan oleh Satgas Covid-19 nasional untuk melakukan proses karantina di tingkat provinsi.
“Setelah jemaah kita sampai di Jakarta, sudah disediakan bus dan sudah ditetapkan tempat karantina 143 hotel yang ada di Jakarta. Bisa dipilih dan biasanya memang dibebankan ke jemaah,” kata Mahyudin. (bpc2)