BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Politisi PDIP Kapitra Ampera meminta agar reuni 212 tidak digelar tahun ini mengingat masih dalam kondisi pandemi covid-19. Dengan demikian, sejumlah sanksi dan potensi ancaman kesehatan masyarakat di depan mata, jika kegiatan akbar tersebut tetap terselenggara.
Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menanggapi pernyataan Kapitra Ampera dengan menyebut bahwa kegiatan reuni bukan sekedar mengenang kemenangan, terlebih nostalgia. Lebih dari itu, reuni akbar 212, “…adalah aksi menyelamatkan bangsa dari masalah besar yang mengancam nasib negara ini,” kata Novel seperti dikutip dari JPNN.com, Minggu 14 November 2021.
Novel kemudian menegaskan bahwa sejumlah masalah bangsa harus diselesaikan, salah satunya terkait hukum yang tidak berkeadilan dan sudah menyimpang dari identitas Pancasila; kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan menyontohkan kasus pembantaian terhadap enam Laskar FPI “Laskar dibantai itu perbuatan biadab. Kriminalisasi ulama itu mempertontonkan ketidakadilan,” ujar Novel.
Ditambahkan Novel, atas sejumlah persoalan itu, kata Novel, Pancasila malah mau diganti oleh PDIP lewat RUU HIP. “Itu masalah besar dan PDIP harus dibubarkan.” Sejumlah masalah itu harus diselesaikan oleh umat dalam aksi 212. “Yakni, tangkap Harun Masiku dan bubarkan PDIP karena partai paling koruptor, sehingga Indonesia menjadi terkoruptor nomor tiga di Asia dan negara nomor enam paling banyak utang,” tutur Novel Bamukmin. (bpc2)