BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat pada Juni 2022, Riau mengalami inflasi sebesar 1,86%. Adapun indek harga konsumen atau IHK sebesar 112,44.
Inflasi Tahun Kalender (Januari-Juni) 2022 sebesar 5,30% dan inflasi Tahun ke Tahun (Juni 2021-Juni 2022) sebesar 6,46%.
Dari 3 kota yang masuk dalam penghitungan inflasi oleh BPS Riau, tercatat semua kota mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 2,00%, lalu Dumai sebesar 1,56% dan Tembilahan sebesar 0,79%.
Kepala BPS Provinsi Riau Misfaruddin menjelaskan, inflasi Riau di sepanjang Juni 2022, terjadi disebabkan naiknya harga pada sembilan indeks kelompok pengeluaran masyarakat.
Adapun kesembilan kelompok tersebut yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,28%. Kelompok kesehatan sebesar 0,83%. Lalu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,60%, kelompok transportasi sebesar 0,50%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,46%.
Kemudian, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,36%, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,17%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10% dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09%.
“Komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Juni 2022, antara lain cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, cabai rawit, ikan serai, angkutan udara, cabai hijau, dan tarif rumah sakit,” sebutnya.
Di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14%. “Adapun komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain daging ayam ras, ayam hidup, bawang putih, dll,” jelasnya.
Sedangkan kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya. Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, dua puluh dua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 2,72%, diikuti oleh Pekanbaru sebesar 2,00% dan Dumai sebesar 1,56%. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,45%.
Sementara itu, deflasi terjadi di dua kota, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,22% diikuti Kota Tanjung Pandan sebesar 0,03%. Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut, yakni Pekanbaru urutan ke-2, Dumai urutan ke-3 dan Tembilahan urutan ke-19.***