BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STH Indonesia Jentera, Renie Aryandani menilai julukan ‘The King of Lip Service’ Jokowi masih terlalu sopan.
“Menurut saya sendiri, julukan The King of Lip Service justru terlalu sopan jika dibandingkan dengan tanggung jawab pak Jokowi selama ini,” kata Renie, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu 3 Juli 2021.
Renie menanggapi Presiden Jokowi yang mengingatkan ada kesopansantunan dan tata krama dalam kehidupan di Indonesia.
“Janji manisnya justru terealisasi menjadi melemahkan pemberantasan korupsi, pengabaian terhadap pelanggaran HAM, atau bahkan justru menjadi aktor pelanggar HAM itu sendiri semata untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja,” tambah dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan biasa saja ada kritikan mahasiswa terhadap dirinya. Baginya, hal itu merupakan biasa di dalam demokrasi.
Namun di sisi lain, Jokowi juga mengingatkan bahwa di Indonesia, ada yang namanya budaya tata krama dan budaya kesopansantunan.
“Tapi, juga ingat. Kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan,” kata Jokowi melalui akun youtube Sekretariat Presiden, Selasa 29 Juni 2021.
Namun, Jokowi mengaku tak mempermasalahan kritikan ‘The King of Lip Service’ dari BEM UI.
Menurut dia, hal tersebut adalah bentuk ekspresi mahasiswa, suatu bentuk kritik yang boleh saja di dalam demokrasi.
“Ya saya kira ini bentuk ekpresi mahasiswa. Dan ini negara demokrasi, jadi kritik itu boleh-boleh saja,” kata Jokowi.
Pihak rektorat atau kampus, kata Jokowi, tidak perlu menghalangi bentuk ekpresi mahasiswa tersebut.
“Ya, saya kira biasa saja. Mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat,” pungkas Jokowi. (bpc4)