BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sejumlah ahli dan pakar telah memperkirakan bahwa Indonesia sangat mungkin akan menghadapi gelombang ketiga penyebaran Covid-19. Sebelumnya para ahli epidemiologi memperkirakan gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi pada akhir 2021.
Namun menurut pakar ilmu kesehatan dari Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut bahwa Indonesia akan menghadapi masa-masa sulit itu pada awal 2022. Capaian vaksinasi yang belum sesuai dengan target dianggap sebagai salah satu penyabnya.
“Masih sekitar 65% penduduk Indonesia belum mendapat perlindungan memadai vaksin atau belum dapat vaksin dua kali,” tuturnya sebagaimana dilansir dari Antara. “Bahkan, masih lebih 3/4 lansia belum dapat vaksin memadai,” ujar Tjandra Yoga.
Dia juga menyoroti aktivitas masyarakat yang cenderung meningkat dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan mulai menurun. “Sekarang aktivitas masyarakat terus meningkat, sementara tidak semua menjaga jarak dan memakai masker dengan benar,” ucapnya.
Sebab itu, dia turut mengingatkan agar masyarakat untuk selalu waspada, terutama pada saat agenda hari besar yang diikuti peningkatan mobilisasi berisiko besar memicu gelombang lanjutan wabah ini. “Pengalaman selama ini, kalau ada peningkatan mobilisasi karena libur panjang, kasus akan naik,” katanya.
Tjandra mengatakan sejumlah hal tersebut menjadi pertimbangan para pakar yang saat ini memperkirakan gelombang ketiga di Indonesia mungkin saja terjadi di awal 2022.
Tentang berapa besar peningkatan kasus akhir tahun, Tjandra mengatakan bergantung pada sejumlah hal. Antara lain, seberapa patuh masyarakat pada ketentuan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan (3M). Hal lainnya, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah sesuai derajat yang ada.
“Selain itu, juga perlu melihat sebaik apa memantau data perkembangan kasus dari waktu ke waktu, dan kalau ada kenaikan, seberapa ketat pembatasan sosial diberlakukan,” katanya.
Tjandra mendorong masyarakat untuk berpartisipasi secara cepat dalam vaksinasi Covid-19. “India yang penduduknya empat kali dari Indonesia sudah menyuntik 8 juta orang sehari, target Indonesia 2 juta sehari rasanya cukup tepat dan semua dapat dicapai. India juga sudah memvaksin 1 miliar penduduknya,” katanya. (bpc2)