BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemerintah telah mengemukakan rencana akan mencabut larangan ekspor CPO per 23 Mei 2022. Kebijakan ini disambut baik oleh para petani sawit dan perusahaan kelapa sawit di Tanah Air.
Meski demikian, ada dugaan praktik ‘mafia’ yang mencari keuntungan di sektor sawit. Untuk itu, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengeluarkan peringatan keras terkait hal itu.
Dia menyebut, jangan sampai ada pihak atau ‘mafia’ yang masih berani mencoba melakukan perbuatan penyelewengan. Pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan mengambil langkah tegas bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran.
“Kepada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang masih saja mencoba mengambil kesempatan untuk mengeruk keuntungan, jangan coba lagi main-main. Saya pastikan akan ditindak secara tegas,” tegasnya, Sabtu, 21 Mei 2022 di Pekanbaru.
Dia mengeklaim, kepentingan masyarakat tentunya menjadi hal utama yang harus diprioritaskan. Maka dari itu, kepolisian akan melakukan pengawasan ketat mulai dari Hulu ke hingga Hilir. Hal ini juga sesuai dengan perintah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pihak kepolisian katanya, akan bekerjasama dengan pemerintah dan stakeholder terkait dalam hal pengawasan ini. Hal ini untuk memastikan distribusi minyak goreng sebagai kebutuhan masyarakat, bisa berjalan lancar tanpa kendala. Serta ketersediaan di pasaran, bisa terjamin.
Seperti halnya saat sempat terjadi kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu, jajaran Polda Riau bergerak cepat dengan mengambil sejumlah langkah strategis.
Polda Riau berupaya mencarikan solusi atas permasalahan yang terjadi saat itu. Bahkan Kapolda Riau, juga turun langsung ke lapangan melakukan peninjauan proses produksi minyak goreng di salah satu perusahaan di Dumai.
“Kita tidak ingin hal serupa (kelangkaan minyak goreng) terjadi lagi. Apalagi kita Riau, terkenal sebagai penghasil dan lumbungnya minyak sawit. Mari kita sama-sama menjaga jangan sampai ada terjadi penyimpangan,” katanya.
Irjen Pol Iqbal mengatakan, dengan dibukanya kembali keran ekspor, pastinya akan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani sawit di Riau. Masyarakat tentunya juga sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Presiden dan pemerintah yang telah mendengarkan aspirasi mereka.
Dia turut memerintahkan seluruh jajarannya di Riau, agar bisa memantau kondisi ketersediaan minyak goreng di pasar. “Pastikan kondisi dalam keadaan normal. Kita sama-sama bekerja sesuai domain masing-masing, dan pesan saya kepada perusahaan jangan merugikan masyarakat,” katanya.***