BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak anggap remeh kasus kematian akibat Omicron.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengungkapkan penambahan kasus Covid-19 varian Omicron masih tinggi. Bahkan, belum menyentuh grafik puncak.
Kasus kematian akibat Covid-19 tercatat bertambah 145 orang pada 14 Februari 2022. Jumlah itu menjadi yang tertinggi sejak akhir September 2021.
“Yang memprihatinkan adalah jumlah kematian yang terus meningkat, 145 kasus,” terangnya melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Selasa, 15 Februari 2022.
“Jangan menormalkan jumlah kematian ini kemudian dibandingkan dengan jumlah populasi Indonesia. Tidak ada satupun kematian yang baik-baik saja,” kata Zubairi
Masyarakat tetap harus jaga protokol kesehatan. Masyarakat juga diminta segera mengakses program vaksinasi nasional di fasilitas terdekat.
Dia juga mendorong agar pemerintah semakin memperkuat strategi dan upaya surveilans seperti testing, tracing, dn treatment (3T).
“Pemeriksaan Covid-19 perlu juga dimasifkan di daerah-daerah, tidak hanya di Ibu Kota,” terangnya.
Zubairi Djoerban menegaskan bahwa situasi di Indonesia jauh berbeda dengan Inggris dan Amerika.
“Kita ini belum capai puncak dan belum landai. Jadi belum waktunya berdamai dengan Covid-19, apalagi lepas masker,” terangnya.
“Kalau ‘musuh’ mulai mundur, pertahanan (booster) kita sudah kuat, baru kita pikirkan untuk berdamai dengan mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, kasus kematian Covid-19 bertambah 145 orang kemarin. Jumlah ini menjadi yang tertinggi sejak akhir September 2021. Total kematian Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 145.321 orang. (bpc2)