BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar khawatir sumberdaya manusia (SDM) Riau saat ini, belum siap untuk terlibat di industri migas. Kekhawatiran ini atas dasar tingginya peminat dari luar daerah untuk bekerja di industri migas Riau.
Hal ini disampaikan Gubernur Riau Syamsuar dalam konsultasi publik rancangan awal RKPD Provinsi Riau untuk tahun 2023 di Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin, 4 April 2022.
“Kemarin PHR (Pertamina Hulu Rokan) buka lowongan. Peminatnya sekitar 10 ribu pelamar dari seluruh Indonesia. Ada kekhawatiran di saya tentang kualitas SDM kita di industri ini. Menurut saya ini penting menjadi catatan provinsi, bagaimana kualitas SDM kita ini benar-benar siap untuk bersaing,” ujarnya.
Dia mengatakan, kondisi ini telah mendorong Pemprov Riau untuk memikirkan upaya meningkatkan kualitas SDM daerah, terutama di sektor migas. Seperti dengan memanfaatkan balai pelatihan, bekerja sama dengan lembaga peningkatan mutu lainnya, agar secara kualifikasi, putra daerah Riau memenuhi syarat untuk bekerja di sektor industri migas.
“Saya sudah cerita dengan pihak PHR, mereka itu butuh tenaga kerja sebanyak 2 ribu orang secara bertahap untuk industri yang dibangun saat ini. Bagaimanapun, kita (Pemprov Riau) yang harus siapkan ini. Jangan sampai mereka (SDM) kita yang tak siap. Kepada PHR saya sudah sampaikan, tolong anak Riau yang diprioritaskan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Syamsuar mengungkapkan, dinas dan lembaga terkait di Pemprov Riau, diminta untuk mempersiapkan sarana dan prasarana, terutama terhadap bagian-bagiannya yang dianggap masih kurang. Hal ini bertujuan agar putra daerah yang mendapat pelatihan dan pembekalan dari Pemprov benar-benar menghasilkan SDM mumpuni.
Dia mengatakan, persiapan SDM Riau tidak cuma agar mereka bisa bekerja di PHR, tapi diharapkan kemampuan itu akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi mereka untuk berkarir di perusahaan migas lain. “Kalau tak bisa di PHR, kan bisa di perusahaan migas lain. Ada banyak di Riau ini. Intinya jangan sampai mereka SDM Riau ini tak dapat tempat,” terangnya.
“Sebab itu, perlu kiranya ada sertifikasi yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan sesuai dengan kemampuan. Wajib ada sertifikatnya. Pelatihan tak ada sertifikat lebih bagus tak usah lagi. Kita berharap berubah lah nasib Riau ini ke depannya,” kata Gubri. (bpc2)