BERTUAHPOS.COM, RENGAT – Puluhan warga Desa Seko Lubuk Tigo (Seluti) Kecamatan Lirik Kabupaten Inhu sesalkan sikap Pertamina. Pasalnya, menurut warga limbah Lantung hasil olahan yang ‘diduga’ milik PT Pertamina EP Asset 1 Field Lirik sudah lama berserakan dilahan perkebunan warga namun hingga saat ini belum memberikan solusi.
Mewakili warga Desa Seluti Dusun II RW II RT II, Pondok (58) yang mengakui terkena dampak limbah Lantung mengatakan bahwa dari 2 Hektar (Ha) kebun karet miliknya 1/4 nya sudah dipenuhi limbah lantung.
“1/4 Ha tanah saya masih terkena limbah Lantung milik PT Pertamina EP Asset 1 Field Lirik, sejak beberapa tahun silam,” ujar Pondok beberapa waktu lalu kepada bertuahpos.com di Kantor Desa Seluti.
Menurutnya, pasca limbah lantung memenuhi perkebunan miliknya kini tanaman tidak lagi tumbuh dilokasi perkebunan miliknya.”Sudahlah 1/4 Ha tanah saya tidak dapat diolah diperparah lagi hasil panen karet saya menunurun, dugaannya karena dampak limbah Lantung,” sesal Pondok.
Dipaparkan Pondok, benda yang mereka sebut sebagai lantung tersebut akan berubah seperti benda cair ketika cuaca panas, namun saat cuaca dingin benda tersebut akan membeku, Pondok menjelaskan bahwa lantung tersebut lebih menyerupai aspal cair.
Lebih lanjut Pondok mengatakan, lantung yang ada di sekitar perkebunan warga itu sudah pernah dilaporkan kepada pihak Pertamina dan pihak perusahaan berjanji akan membersihkan limbah tersebut, namun hingga saat ini masyarakat belum merasakan realisasi dari janji manis Pertamina. “Saat dilaporkan, perusahaan berjanji untuk membersihkan limbah itu, namun tidak mereka lakukan sampai saat ini,†keluhnya.
Dilokasi yang sama sementara itu Kepala Desa (Kades) Seluti Jailis, membenarkan insiden yang menimpa warganya.”Limbah lantung itu memang benar adanya dan sebagian sudah mengenai areal perkebunan warga,” ungkap Kades.
Dijelaskannya bahwa Dusun II juga tidak satu satunya Dusun yang terkena dampak Limbah Lantung, namun juga berada di Dusun IV.
“Hanya saja di Dusun IV Pertamina mengajukan pola kemitraan dengan menghimbau warga untuk mengumpulkan Limbah, setelah itu lalu barulah warga akan dibayar,” kata Jailis.
Masih menurut Jailis, upaya yang dilakukan pertamina ini juga tidak membuahkan hasil.”Buktinya hingga saat ini masyarakat masih meminta pertanggung jawaban dari Pertamina sendiri,” kata dia.
Sementara itu Assistant Manager Legal & Relation Pertamina EP Field Lirik Fikri Fardhian saat dikonfirmasi melalaui pesan singkat whatsaap 08128677XXXÂ belum memberikan keterangan terkait adanya limbah lantung tersebut, bahkan hingga hari ini juga belum ada tanggapan.(cr2)