BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sebanyak 10 orang perwakilan massa aksi dalam demonstrasi suporter PSPS Riau akhirnya diterima oleh Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution di ruangannya. Edy membuka ruang untuk mediasi kepada massa aksi untuk menerima tuntutan massa aksi, Senin 24 Juni 2019.Â
10 orang perwakilan ini diberi kesempatan untuk membicarakan langsung masalah klub sepak bola Riau itu dengan pemerintah provinsi. Sementara di depan gerbang masuk kantor Gubernur Riau, orasi dan aksi massa terus dilakukan. Bahkan massa mengancam akan menyusul rekannya secara paksa jika perwakilan dari mereka tidak keluar dalam waktu 30 menit.
Beberapa perwakilan dari massa aksi diarahkan masuk ke ruang pertemuan di Pemprov Riau dan akan melakukan mediasi dengan Wakil Gubernur Riau. Diantara pembahasannya yakni soal status manajemen PSPS. Massa meminta Pemprov Riau mengambil alih.Â
Baca :Â Demo PSPS: Kami Siap Tidak Bubar
“Kalau Pak Wagubri yang menjumpai kita, kita terima. Tapi kalau hanya kepala dinas kami tak mau. Sebelumnya pernah, tapi nggak ada hasil,” kata Doli, salah seorang koordinator massa aksi.
Sebelum aksi demonstrasi suporter PSPS ini dilangsungkan, Pemprov Riau lebih dulu meminta agar anggaran PSPS Riau dilakukan audit. Langkah ini dianggap lebih releval untuk mengetahui kemana saja aliran dana PSPS, termasuk masalah 5 bulan pemain yang tidak digaji.
“Kalau mau jelas suruh audit saja itu bantuan-bantuan yang sudah masuk ke PSPS. Cek, dulu bantuan berapa, semuanya berapa, ketemu nanti itu kemana aliran dananya dan diperlakukan untuk apa dana itu,” kata Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, kepada wartawan di Kantor DPRD Provinsi Riau usai rapat paripurna, Senin 24 Juni 2019 di Pekanbaru.
Menurut Edy, status PSPS sebagai Perusahaan Terbatas (PT) sudah tidak lagi bisa membuat pemerintah masuk untuk intervensi. Segara masalah yang saat ini terjadi di PSPS hanya bisa difasilitasi oleh Pemprov Riau. Sementara upaya fasilitasi terhadap PSPS, kata Edy, sudah dilakukan oleh Pemprov Riau.
Edy mengatakan, terhadap apa yang terjadi pada suporter PSPS pada akhir pekan lalu merupakan sebuah kekeliruan besar. Atas dasar ketidaktahuan kemudian dimanfaatkan oleh segelintir orang sehingga memunculkan kesan bahwa apa yang terjadi di tubuh PSPS merupakan kesalahan Pemprov Riau.
“Padahal itu kesalahan manajemen PSPS. PSPS itu sekarang statusnya kan PT. Mereka punya manajemen sendiri. Jadi kalau kemarin ada surat, resminya belum saya baca, tapi di WA sudah saya baca, mengenai penyerahan PSPS dari Mas Ari, mendelegasikan manajemen ke Pemprov Riau,” sebutnya.(bpc3)