BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Berkat kesaksian seorang polisi yang bernama Sukitman, jenazah enam jenderal TNI AD korban penculikan G30S bisa ditemukan di Lubang Buaya pada 3 Oktober 1965.
Malam penculikan pada 1 Oktober 1965, Sukitman tengah berpatroli di Jalan Iskandarsyah, yang dekat dengan rumah Jenderal Pandjaitan. Sukitman diketahui oleh gerombolan Gerakan 30 September (G30S), dan dibawa ke Lubang Buaya.
“Rupanya, ada agen polisi yang ikut dibawa penculik ke Lubang Buaya, yang kemudian bisa meloloskan diri,” terang Mantan pengawal Soekarno, Maulwi Saelan, dikutip dari merdeka.com.
Sukitman berhasil meloloskan diri dari Lubang Buaya, dan kemudian ditemukan oleh patroli Tjakrabirawa. Sukitman dibawa ke markas Tjakrabirawa untuk diinterogasi.
Sukitman memberikan kesaksiannya mengenai Lubang Buaya. Segera saja dilakukan pencarian daerah yang cocok sesuai keterangan Sukitman.
Maulwi yang ikut dalam pencarian tersebut menyebutkan penemuan pondok kecil di Lubang Buaya. Disekitar pondok tersebut, ada tanah lapang seperti bekas digunakan. Setelah dikorek tanah yang penuh dedaunan, ditemukan permukaan sumur tua.
Setelah dilakukan pencocokan dengan keterangan Sukitman, penggalian dilakukan pada sumur tua tersebut. Penggalian berlangsung lama karena sumur yang lebarnya hanya bisa untuk satu orang.
Lewat tengah malam, mulai tercium bau busuk dari dalam sumur. Penggalian terus dilakukan hingga enam jenderal dan satu perwira TNI AD bisa ditemukan. (bpc4)