BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – 5 bulan setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Presiden Soekarno terpaksa memindahkan ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta. Hal ini dilakukan karena Jakarta diserang dan diduduki Belanda pada 29 September 1949.
2 Januari 1946, Sultan Hamengkubuwono IX mengirimkan kurir ke Presiden Soekarno. Sultan mengusulkan agar ibukota dipindahkan ke Yogyakarta.
Soelarno setuju. Diantara seluruh wilayah RI, Yogyakarta merupakan daerah yang paling siap untuk kemerdekaan. Maka, pada 3 Januari 1946, ibukota RI dipindahkan ke Yogyakarta.
Pemindahan ibukota ini dilakukan dengan sangat rahasia. Bahkan, demi kerahasiaan, waktu Presiden dan Wakil Presiden, Soekarno dan Hatta naik kereta api menuju Yogyakarta, tidak ada dokumentas foto. Hal ini dilakukan agar Belanda tidak curiga.
Setibanya di Yogyakarta, masalah baru muncul. Yogyakarta terlalu kecil sebagai ibukota negara. Karena itu, gedung dan kantor pemerintahan terpaksa menyebar, hingga Solo dan Magelang.
Sementara, kantor Presiden sendiri ada di Gedung Agung. Aktivitas pemerintahan dipusatkan di Hotel Merdeka. Kantor lainnya menyebar di Yogyakarta, Solo, dan Magelang. (bpc4)