Budidaya ikan lele di rumah bisa dilakukan oleh siapapun. Ikan lele termasuk jenis ikan yang tahan terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, kita hanya perlu memperhatikan bagaimana pola perawatannya saja.
Ikan lele adalah spesies ikan yang relatif kuat secara fisik, sehingga dapat bertahan hidup di air yang kekurangan oksigen. Budidaya lele dapat dilakukan di berbagai lingkungan, termasuk kolam, tong bekas, kolam terpal dan semen, serta ember.
Budidaya ikan lele menggunakan media ember tergolong mudah. Banyak orang sudah melakukannya dan mendapatkan imbal hasil memuaskan.
Kendalanya, yakni jumlah bibit ikan yang akan dibudidayakan tentu saja terbatas. Namun membudidayakan ikan lele di ember tentulah tidak memerlukan lahan yang luas. Bahkan bisa dilakukan di teras, dapur, kamar mandi, atau bagian rumah lainnya.
Budidaya ikan lele di ember tentu berbeda dengan budidaya lele di kolam terpal atau kolam semen. Namun pada dasarnya, pola perawatannya tetap sama.
Budidaya ikan lele di ember sebenarnya bukan hal baru, sama seperti budidaya ikan lele di bioflok, terpal, kolam ataupun drum bekas. Namun hasil yang diperoleh tidak mengecewakan. Apalagi jika dilakukan dengan metode-metode tepat. Nah, berikut ini cara bagaimana budidaya ikan lele di ember
Bahan-Bahan:
Bahan-bahan yang digunakan yang pasti ember ukuran 80 liter sebagai media utama. Lalu, gelas plastik air mineral, arang kayu sebagai media tanam bibit kangkung, tisu, bibit lele dan bibit kangkung.
Cara Budidaya Ikan Lele di Ember:
Pertama, siapkan ember 80 liter, lalu pada bagian tutup ember dilobangi sesuai ukuran gelas plastik serta sebagai ruang untuk keluar masuk udara. Hal ini berfungsi agar ikan lele tidak kehabisan oksigen. Lalu pada bagian badan ember, kira-kira 10 cm dari bagian atas, juga dilubangi yang fungsinya untuk kontrol air.
Hal ini penting jika cara ini memanfaatkan outdoor atau di luar ruang. Terutama saat hujan, agar air tidak menguap sebab akan merusak tanaman di atasnya.
Kedua, gelas plastik air mineral yang sudah dipersiapkan, diisi dengan arang (boleh pakai arang kayu, atau arang batok kelapa), kira-kira seperempat bagian gelas. Arang-arang ini berfungsi sebagai media tanam pengganti tanah.
Ketiga, di atas arang diletakkan tisu agar bibit kangkung tidak tenggelam ke dasar gelas. Arang yang sudah dilapisi dengan tisu diletakkan pada lubang pada tutup ember. Pastikan pada bagian arang terendam air sebagai media transfer air ke bibit.
Keempat, letakkan bibit kangkung di atas tisu yang sudah basah. Untuk ukuran 1 gelas plastik air mineral ini, biasanya cukup untuk 10-15 biji kangkung.
Terakhir, kelima, masukkan bibit ikan lele ke dalam ember yang sudah berisi air. Lele yang sudah ditanam sebaiknya jangan langsung diberi makan, sebab bibit ikan lele perlu beradaptasi dengan kondisi air yang baru.
Budidaya ikan lele di ember, secara umum tidak ada perlakukan khusus. Paling penting untuk diperhatikan adalah waktu makan ikan. Idealnya 2 kali dalam sehari dalam durasi sekitar 12 jam. Misalnya, jika kita memberi makan ikan pada pukul 09.00 pagi, maka pemberian pakan kedua dilakukan pada pukul 09.00 malam.
Perhatikan Kondisi Air
Selain itu, perhatikan juga kondisi air. Jika sudah terlalu keruh dan bau, sebaiknya diganti sesuai dengan takaran perkiraan saja. Namun, selalu pastikan air tetap menyentuh bagian arang agar tanaman di atasnya tetap bisa tumbuh dengan baik.
Masa Panen
Waktu panen ikan lele dan tanaman kangkung juga tidak terlalu jauh. Biasanya tanaman kangkung sudah bisa dipanen dalam waktu 1,5 – 2 bulan. Sedangkan ikan lele sudah bisa dipanen pada usia 3 – 3,5 bulan.***[Melba]