BERTUAHPOS.COM — Peluang usaha untuk penggemukan sapi di Kota Pekanbaru ternyata sangat menjanjikan. Sebab, sejauh ini permintaan pasar terhadap daging sapi cenderung terus meningkat.
Secara nasional, konsumsi daging sapi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa produksi daging sapi pada tahun 2021 mencapai 487.802,21 ton. Angka ini meningkat signifikan pada tahun 2022 menjadi 498.923,14 ton, dan pada tahun 2023 mencapai 503.506,80 ton.
Peningkatan produksi ini mencerminkan tingginya permintaan konsumen terhadap daging sapi, yang membuka peluang usaha di sektor peternakan sapi pembesaran.
“Kalau untuk pasar di Pekanbaru, alhamdulillah sangat bagus, dan permintaan setiap tahun meningkat terus,” kata Wigatri Saputra, salah seorang peternak sapi pembesaran di kawasan Kulim, Pekanbaru.
Keunggulan Usaha Peternakan Sapi Pembesaran
Menurut pria yang disapa Uid ini, usaha peternakan sapi pembesaran menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan peternakan sapi konvensional.
Salah satu keunggulannya adalah waktu panen yang lebih singkat. Jika peternakan sapi dari anakan memerlukan waktu sekitar 2,5 tahun untuk panen, usaha peternakan sapi pembesaran hanya membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun.
Selain itu, perawatan sapi pembesaran juga lebih mudah. Sapi-sapi yang dibesarkan umumnya merupakan sapi remaja yang sudah lebih kuat dan tahan terhadap penyakit, serta mampu mengunyah berbagai jenis rumput.
“Ini tentu saja sangat mengurangi kompleksitas dalam menentukan jenis pakan yang diberikan,” tuturnya.
Jenis Sapi yang Cocok untuk Pembesaran
Ada beberapa jenis sapi yang cocok untuk usaha pembesaran, antara lain Sapi Bali, PO, Madras, Brahman, dan Brangus. Jenis sapi ini umumnya memiliki tubuh besar dan gemuk serta lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Pada tahap awal usaha, penting untuk memilih jenis sapi yang akan dibesarkan. Idealnya, sapi dibeli pada usia remaja dengan ciri-ciri fisik sehat, warna bulu cerah, dan tanpa cacat.
“Disarankan juga untuk memilih sapi remaja dengan ukuran rangka yang besar karena sapi dengan rangka besar cenderung lebih cepat gemuk,” kata Uid.
Proses Pembesaran Sapi
Dalam tahap penggemukan, pastikan sapi mendapatkan asupan makanan yang cukup, dengan pemberian pakan dua kali sehari, yakni pagi dan sore. Air minum juga harus selalu tersedia di kandang.
Beberapa jenis rumput yang direkomendasikan sebagai pakan sapi antara lain rumput gamal, rumput gajah, indigofera, odot, raja, setaria, kolonjono, signal, pakchong, dan african star. Setiap jenis rumput ini memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk pertumbuhan sapi.
Selain pakan utama, pakan tambahan seperti dedak, konsentrat, bungkil, dan ampas tahu juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein sapi. Pakan tambahan ini terutama diperlukan jika sapi mengalami kesulitan dalam proses penggemukan.
Kondisi kandang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha sapi pembesaran. Kandang sebaiknya dibangun di lokasi terbuka yang jauh dari pemukiman untuk memastikan sirkulasi udara yang baik dan bebas polusi.
“Atap kandang sebaiknya tinggi dan terbuka untuk menjaga sirkulasi udara yang baik, yang akan membantu sapi beradaptasi dengan lingkungan dan meningkatkan daya tahan tubuhnya,” tuturnya.
Setiap petakan kandang harus disesuaikan dengan jumlah sapi yang ditempatkan, hindari penempatan sapi yang terlalu banyak dalam satu kandang agar pergerakan sapi tidak terganggu. Kebersihan kandang juga sangat penting.
Kotoran sapi yang tidak dibersihkan dapat mengundang kuman dan bakteri, sehingga sapi lebih mudah terserang penyakit. Kandang idealnya dibersihkan sekali atau dua kali sehari, terutama di pagi dan sore hari.
Penyakit yang umum menyerang sapi pembesaran adalah cacingan. Penyakit ini dapat memperlambat pertumbuhan sapi karena nutrisi dari pakan tidak terserap sepenuhnya oleh tubuh.
“Jika tidak ditangani, cacingan dapat merusak organ tubuh lainnya dan berujung pada kematian sapi. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan penanganan dari dokter hewan, pemberian obat, serta vitamin secara rutin,” jelasnya.
Sapi-sapi pembesaran idealnya dipanen atau dijual setelah 6 hingga 1,5 tahun sejak bibit sapi dibeli, atau pada usia 2,5 tahun. Waktu ini dianggap optimal untuk mendapatkan hasil daging yang maksimal dan menguntungkan bagi peternak.***