BERTUAHPOS.COM, KUANSING — Bayi tapir yang diselamat warga di Kuansing, Riau, setelah terjebak dalam lubang parit, adalah salah satu jenis satwa liar yang terancam punah.
BKSDA Riau menyatakan bahwa tapir masih bisa ditemukan di hutan-hutan di Riau yang sejak awal memang menjadi habitat hewan tersebut.
Kini hewan tapir terancam punah, sebab itu lah hewan ini termasuk satwa dilindungi.
Kepala Bidang KSDA Wilayah I Balai BKSDA Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan, bahwa tapir menjadi satwa yang dilindungi.
“Bahkan pada tahun 2008 lalu tapir dinyatakan sebagai spesies yang terancam punah,” katanya.
Bahkan, kata dia, International Union for Conservation of Nature (IUCN) sejak 2008 telah menyatakan bahwa spesies satwa ini terancam punah.
Untuk itu, kata dia, perlu berbagai upaya konservasi untuk mempertahankan keberadaannya. Terutama dalam hutan-hutan alam yang menjadi habitat aslinya.
Sebelumnya, bayi tapir berusia 3 bulan terjebak dalam lubang parit di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Bayi tapir ini diselamatkan warga karena dia terjatuh dalam lubang parit yang kemudian ditinggalkan oleh induknya.
BKSDA Riau mengetahui ada bayi tapir yang terjebak di lubang setelah mendapat informasi dari warga pada Rabu, 22 Maret 2023.
“Warga melaporkan ke petugas TNTN tentang adanya anak tapir yang ditemukan warga,” kata Kepala Balai BKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, Jumat, 24 Maret 2023.
Bayi tapir ini diselamatkan oleh seorang warga bernama Tompul, dan dibawa ke rumahnya untuk dirawat.
Setelah seminggu merawat anak tapir tersebut, barulah dilaporkan ke petugas Balai TNTN.
Dari laporan warga, petugas Balai BKSDA Riau bersama petugas Balai TNTN mengevakuasi anak tapir.
Tapir itu selanjutnya dibawa ke kandang transit di BKSDA Riau untuk dapat perawatan medis.
Genman mengatakan, hasil pemeriksaan, bayi tapir itu berjenis kelamin betina, usianya sekitar 3 bulan.
Bayi tapir ini masih menyusui, namun kondisi fisik agak kurus, meskipun dia sehat dan masih menunjukkan tanda-tanda normal.
Saat ini bayi tapir yang dievakuasi dari Desa Gunung Melintang itu sudah berada di kandang transit Balai BKSDA Riau untuk dirawat.
Tapi akan menjalani rehabilitasi secara intensif oleh tim medis sebelum nantinya dinyatakan layak untuk dilepasliarkan.***