BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Misi penjaga perdamaian PBB di seluruh dunia terancam shutdown atau ditutup, jika negara anggota tak kunjung menyepakati anggaran US$6 miliar dollar atau sekitar Rp86,9 triliun untuk tahun ini hingga 2022.
Beberapa diplomat menyalahkan China yang beradu pendapat secara alot dengan negara barat yang mengakibatkan penundaan kesepatakan.
Kepala Strategi Manajemen, Kebijakan, dan Kepatuhan PBB, Catherine Pollard telah meminta 12 misi penjaga perdamaian dunia, yang sebagian besar berada di Afrika dan Timur Tengah, untuk mulai menyusun rencana darurat jika anggaran baru tak tersedia.
“Pada saat yang sama, kami tetap berharap dan yakin bahwa negara-negara anggota akan menyelesaikan negosiasi mereka,” kata d
Pollard, dikutip dar reuters, Selasa 29 Juni 2021.
Masa tenggat anggaran baru ini, kata Pollard, hanya sampai besok, 30 Juni. Jika terlewatkan, Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan PBB hanya bisa menganggarkan untuk penjagaan aset dan melindungi personel.
Amerika Serikat adalah penyumbang terbesar dana untuk penjaga perdamaian PBB dengan 28 persen, diikuti oleh China dengan 15,2 persen, dan Jepang dengan 8,5 persen. (bpc4)