BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tampilan Google Doodle Hari Bumi 2022 tersebut menunjukkan urgensi untuk mencegah perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca merupakan penyebab utama dari perubahan iklim.
Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat di seluruh dunia untuk menguranginya serta memahami dampak perubahan iklim untuk membangun masa depan berkelanjutan.
Sebuah laporan tahun 2018 dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa untuk menstabilkan iklim, emisi gas rumah kaca dunia harus dikurangi setengah dari jumlah saat ini hingga tahun 2030 dan mencapai nol pada tahun 2050. Setelah itu, emisi harus dihilangkan dari atmosfer sepenuhnya.
Definisi Perubahan Iklim
Iklim adalah rata-rata cuaca dimana cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat di waktu tertentu. Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu (seperti temperatur, curah hujan atau angin), pada periode waktu tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun.
Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan penggunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan perubahan iklim disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia, sehingga mengubah kompoisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan.
Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.
Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap stabil. Akan tetapi, konsentrasi Gas Rumah kaca yang semakin meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal.
Penebalan lapisan atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi, yang disebut dengan pemanasan global.
Dampak Perubahan Iklim
Dampak Perubahan Iklim Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), dampak perubahan iklim meliputi:
- Perubahan iklim meningkatkan siklus air. Hal ini menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi dan banjir di beberapa daerah, sementara daerah lain mengalami kekeringan ekstrem.
- Perubahan iklim mempengaruhi pola curah hujan. Di lintang tinggi, curah hujan cenderung meningkat, namun diproyeksikan menurun di sebagian besar daerah subtropis.
- Perubahan curah hujan monsun juga terjadi dan akan bervariasi menurut wilayah.
- Daerah pesisir akan terus mengalami kenaikan permukaan laut sepanjang abad ke-21. Akibatnya, banjir pesisir lebih sering terjadi dan lebih parah di daerah dataran rendah dan erosi pantai.
- Peningkatan suhu bumi mempercepat pencairan lapisan es, sehingga lapisan salju musiman menghilang, gletser dan lapisan es mencair, dan hilangnya es di laut Arktik saat musim panas.
- Perubahan iklim pada lautan mengakibatkan gelombang panas laut yang lebih sering, pengasaman laut, dan penurunan kadar oksigen. Perubahan ini mempengaruhi ekosistem laut dan orang-orang yang bergantung padanya.
- Untuk kota-kota, beberapa aspek perubahan iklim dapat dilihat dari meningkatnya temperatur karena daerah perkotaan biasanya lebih hangat dari sekitarnya.
- Perubahan iklim juga mengakibatkan banjir dari peristiwa curah hujan yang tinggi dan kenaikan permukaan laut di kota-kota pesisir.***