BERTUAHPOS.COM, JAKARTA — Kementerian Kesehatan RI mencatat setidaknya 45 persen bayi yang lahir dari ibu terjangkit Virus HIV juga akan mengidap HIV.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Muhammad Syahril menjelaskan, secara umum penularan Virus HIV pada bayi bersumber dari sang ibu yang telah terjangkit virus itu
Kasus ini menyumbang sebesar 20 persen hingga 45 persen dari seluruh sumber penularan Virus HIV lainnya, seperti hubungan badan, jarum suntik dan transfusi darah yang tak aman.
“Dampaknya, sebanyak 45 persen bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan HIV. Dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV Positif,” katanya sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Sabtu, 13 Mei 2023.
Sepanjang tahun 2023, Kementerian Kesehatan mencatat kasus HIV pada anak usia 1 sampai 14 tahun ada 14.150 kasus.
Jumlah ini terus bertambah sekitar 700 hingga 1.000 anak dengan membawa Virus HIV.
dr Syahril mengungkapkan, tercatat ada hanya 55 persen ibu hamil yang dilakukan tes HIV. Salah satu kendalanya, para ibu yang hamil tak dapat izin dari suami untuk dilakukan tes Virus HIV.
Dari sejumlah tersebut 7.153 positif HIV, dan 76 persen belum mendapatkan pengobatan ARV. “Ini juga akan menambah resiko penularan kepada bayi,” tuturnya.
Ibu Rumah Tangga Mendominasi Kasus HIV di Indonesia
Selain itu, Kemenkes RI juga mencatat dominasi kasus penularan HIV tahun 2023 didominasi oleh para istri atau ibu rumah tangga. Jumlahnya mencapai 35 persen.
Jumlah ibu rumah tangga yang terjangkit virus HIV ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus HIV pada kelompok lainnya, seperti suami PSK dan kelompok homo.
Adapun pola penularannya dari suami ke istri.
Tercatat, kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya.
Penyebab utamanya karena rendahnya pengetahuan ibu rumah tangga akan pencegahan dan dampak penyakit, serta memiliki pasangan dengan perilaku sex berisiko.
“Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya. Penularan bisa terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui,” katanya.***