BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dewasa ini, banyak jenis kalong (Pteroptus vampyrus) yang sudah di ambang kepunahan. Terutama di Pasifik, sejumlah spesies terancam punah karena perburuan yang berlebihan untuk konsumsi manusia. Di Indonesia, perburuan besar-besaran pada binatang ini juga mengancam populasi ini. Ada yang menganggapnya sebagai hama kebun yang perlu diberantas. Sementara yang lain menganggap binatang pemakan buah ini sebagai obat mujarab untuk penyakit, salah satunya obat sakit asma.Â
Â
Termasuk di Pekanbaru, hewan ini juga banyak dicari untuk menyembuhkan sesak nafas (asma). Inilah yang membuat permintaan kalong cukup tinggi di Riau. Seperti diakui Eva, salah seorang Pedagang burung dipasar Palapa, pada bertuahpos.com, Kamis (12/02/2015).
Â
Dari pantauan bertuahpos.com di lapak Pasar Palapa itu tampak banyak kalong yang dijajakan. Biasanya Eva menjual seekor kalong seharga Rp 120 ribuan. Meskipun kalong termasuk hewan langka yand dilindungi, namun Eva dan pedagang kalong lainnya tampaknya tak peduli. Karena permintaan dan persediaan barangnya masih tetap ada. Untuk mendapatkannya, Eva biasa beli dari pemburu yang ada didaerah dan tempat terpencil.
Â
“Kalong ini langsung diambil dari hutan,†ujar Eva pada bertuahpos.com.
Â
Selama ini pembeli kalong tak hanya dari dalam Kota Pekanbaru saja, melainkan dari luar kota juga. Ada yang membeli untuk dikonsumsi, dan ada juga yang untuk diternakkan atau dipelihara.
Â
“Mengkonsumsi kalong sudah menjadi kepercayaan sebagian orang bisa menyembuhakan banyak penyakit, salah satunya asma. Biasanya kalau untuk obat asma, dibikin sup aja,†terangnya.
Â
Bahkan untuk pembeli yang merasa jijik dan takut, Eva juga memberikan pelayanan potong. Jadi pembeli hanya tinggal  mengeluarkan aja. Bagaimana dengan Anda? Ingin menjadi pembeli kalong untuk konsumsi, dipelihara atau ikut berpartisipasi melindungi hewan langka ini? Keputusan ada di tangan Anda! (mg1)