BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Usaha Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) mencatat jumlah piutang raskin Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) yang belum dibayarkan mencapai Rp 10 milyar.
Â
Seperti yang disampaikan Kepala Bulog Divre Riau Kepri, Faruq Octobri Qomary kepada bertuahpos.com. “Jumlah piutang raskin Rike (Riau Kepri) saat ini Rp 10 miliar atau masih ada 40 persen lagi yang belum dibayar,” katanya Kamis (23/04/2015).
Â
Piutang tersebut dengan rincian, Kabupaten Pelalawan sebanyak Rp 291,17 juta, Kabupaten Siak Rp 280,5 juta, Kota Pekanbaru Rp 755,9 juta, Bengkalis Rp 1,4 milyar, Rokan Hilir (Rohil) Rp 1,13 milyar, Dumai Rp 678,4 juta, Kabupaten Siak Rp 225 juta.
Â
Lalu Kepulauan Meranti Rp 966 juta, Indragiri Hilir (inhil) Rp 175,6 juta, Indragiri Hulu (inhu) Rp 1,05 milyar, Kuansing Rp 283,9 juta. Sedangkan Kampar Rp  1,17 milyar, Rokan Hulu (rohul) Rp 486,3 juta, Tanjung Pinang Rp 277,9 juta, Bintan Rp 367,5 juta, Karimun Rp 339,1 juta, dan Batam Rp 700 juta.
Â
Sejak Selasa (22/04/2015), pihaknya sudah merealisasi penyaluran beras miskin (raskin) Bulog ke Riau Kepulauan Riau untuk Januari sampai April 2015, mencapai 16,464 ton atau 93 persen dari pagu berjalan. Pencapaian ini membuat posisi Bulog Riau Kepri berada di peringkat empat se Indonesia untuk penyaluran raskin 2015.
Â
Faruq mengatakan dirinya sudah meminta pemerintah daerah terkait untuk segera membayarkan hutang tersebut kepada pihaknya, sehingga penyaluran raskin pada 2015 tidak terhambat.
Â
Menurutnya, bila hutang ini tidak segera dibayarkan, proses distribusi raskin tahun anggaran 2015 akan tertahan dan masyarakat kecil sebagai penerima program ini akan terganggu.Â
Â
“Kami berharap agar pemerintah daerah bisa membantu untuk pelunahan piutang. Supaya distribusi raskin tidak tersendat,” katanya.
Â
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan petugas di kantor sub-divre agar mengingatkan pemda setempat terkait pembayaran piutang tersebut. (riki)