BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, mengucapkan itu di Stadion Kairo. Paus berada di Mesir selama dua hari. Dan saat memimpin perayaan misa, Paus mengucapkan ‘assalamualaikum’ sebagai sebuah pesan toleransi beragama.
Â
Dilaporkan CNN, kunjungan ini memang dirancang untuk menjalin persaudaraan Muslim-Kristen dan menunjukkan solidaritas dengan kelompok minoritas Kristen Koptik yang terancam di negara ini.
Kedatangan Fransiskus itu hampir dua minggu setelah pengeboman saat perayaan Minggu Palma di dua gereja Koptik, yang menyebabkan setidaknya 45 orang tewas.
Pengamanan ketat dilakukan ketika Paus memasuki Stadion Pertahanan Udara Kairo dengan mobil golf terbuka. Paus melambaikan tangtan pada umat dan masyarakat, ddan berhenti sejenak untuk memberkati sekelompok anak berkostum. Salah satu bagian stadion dihiasi fotonya serta bendera Mesir dan Vatikan.
“Religiusitas tidak berarti apa-apa kecuali jika diilhami oleh iman dan amal yang dalam. Iman yang benar adalah yang membuat kita lebih beramal, lebih berbelas kasih, lebih jujur dan lebih manusiawi,” katanya.
“Tuhan senang hanya dengan iman yang diungkapkan oleh hidup kita, karena satu-satunya fanatisme yang dimiliki orang percaya hanyalah karena kasih amal! Fanatisme lainnya tidak datang dari Tuhan dan tidak menyenangkannya.”
Dalam memulai misa itu, Paus mengucapkan “Assalamualaikum,” salam tradisional dalam bahasa Arab yang berarti “damai sejahtera bagimu,” dan diakhiri dengan “al-Masih qam! Bilhaqiqa qam! (Kristus telah bangkit Dia benar-benar bangkit)”.
Seorang juru bicara Vatikan mengatakan, bahwa ada 15 ribu orang menghadiri misa di stadion, yang menampung 30 ribu orang itu. Paus kemudian bertemu dengan anggota komunitas Katolik Koptik kecil Mesir di Seminari Patriarkat St. Leo di lingkungan Maadi, Kairo.
Dalam suasana yang lebih intim dari misa sebelumnya, Fransiskus mendesak berkumpulnya para imam, biarawati dan umat untuk menjadi pembangun perdamaian religius di Mesir, dengan mengatakan, bahwa meskipun keadaan sulit, Anda harus bertahan.
“Meskipun ada banyak alasan untuk berkecil hati, dan banyak kehancuran dan penghukuman. Semoga Anda menjadi penopang harapan, pembangun jembatan dan agen dialog serta harmoni,” katanya.
Pada hari Sabtu (29/4), Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan seorang penjaga kehormatan bertemu Paus di bandara dalam upacara perpisahan sebelum kembali ke Roma. jss