BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dia bergelar Almasih dan putra Maryam. Nabi Isa diutus Allah sebagai nabi dan rasul. Dia lahir tanpa ayah, tetapi bukan anak hasil zina. Semua itu menjadi bukti kekuasaan Allah.
Perilaku Isa berbeda dari teman sebanyak sejak dia kecil. Di umur 12 tahun, dia belajar ilmu, dengan ikut dalam diskusi kau ulama di Baitulmakdis. Ketika itu dia sudah banyak dekat dan kenal dengan ulama. Barulah di Usia 30 tahun, dia dapat tugas kenabian di Bukit Zaitun.Â
Ketika itu Isa sedang beribadah bersama ibunya dan dijaga malaikat. Maryam, sang ibu sudah tahu perihal rencana Allah tentang tugas kenabian yang emban kepada Isa. Maryam juga memberitahu kepada Isa soal itu.
Isa diberi wahyu berupa kitab Injil, dia memaklumkan kerasulannya kepada Bani Israil. Tapi ketika itu pemuka agama marah, lalu menuntut agar Nabi Isa membuktikan kerasulannya. Isa menunjukkan beberapa mukjizat yang memperkuat dakwahnya.Â
Dalam Al-Qur’an dijelaskan: Isa sama sekali tidak memiliki sifat ketuhanan, dan bukan ‘putra Tuhan’. Islam menolak gagasan trinitas, yang menganggap Isa sebagai Tuhan (sumber Quran, 4:171; 5:17; 73-75; 116-117).Â
Kepada kaumnya, Isa hanya mengaku diri nabi dan rasul, bukan Tuhan. Dia percaya akan keberadaaan Allah, sebagai zat Maha Pencipta alam semesta, termasuk pencipta dirinya. (bpc3)