BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali menuai kekesalah bagi masyarakat Indonesia. Tak sedikit dari mereka menumpahkan kekecewaan tersebut lewat Sosial Media (Sosmed)
Salah satu akun FB menyindir dengan nada guyonan terhadap kebijakan tersebut. Ungkapan itu mungkin terinspirasi dari salah satu program tv swasta.
“Hahahahhaaa….. Lambaikan tangan kl ga kuat ….. kasihan rakyat..” Ungkapan ini ditulis oleh pemilik akun FB Ugie.
Ada juga yang mengungkapkan rasa kecewannya dengan mengeluh. Seperti yang ditulis oleh akun milik Imam Hipa. “Ya Tuhan…. kpn kah kami akan mendptkn pemimpin yg btl2 melindungi dan memahami kondisi rakyatnya yg smkn terpuruk ini..???”
“BBM naik 7.300 tapi gaji kok gak naik-naik”, tulis pemilik akun Ela
Kenaikan harga BBM sebesar Rp 500 tersebut sudah mulai berlaku sejak Sabtu, (28/03/2015) pukul 00.00 WIB.
Saat ini, BBM jenis premium dijual dengan harga Rp 7.300/liter dan solar Rp 6.900/liternya. Sebelumnya, harga jenis premium dijual dengan harga Rp 6.800/liter dan solar Rp 6.400/liternya.
Kenaikan harga BBM tersebut membuat reaksi kekecewaan terhadap pemerintahan Jokowi-JK, seperti yang dikatakan oleh Raja warga Pekanbaru kepada bertuahpos.com.
“Ya saya merasa kesal saja dengan pemerintahan sekarang, kemarin udah naik, sekarang naik lagi. Saya khawatir nantinya mereka malah menaikkan seperti harga awal mencapai Rp 8000 lebih,” ujarnya.
Terkait kenaikan harga BBM tersebut, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro melalui keterangan tertulis pada Jumat, 27 Maret 2015 seperti yang dilansir oleh Tempo.co mengatakan bahwa Harga indeks pasar dunia untuk gasoline dan gasoil dan nilai kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah mengalami peningkatan signifikan selama periode akhir Januari hingga akhir Maret 2015 sehingga akan memberikan pengaruh pada pergerakan harga BBM
Berdasarkan data Pertamina, pada periode tersebut, harga indeks pasar dunia untuk Premium telah meningkat sebesar 13 persen. Sementara untuk Solar pada periode yang sama meningkat 9 persen. Peningkatan tersebut menjadi lebih besar dengan memperhatikan faktor nilai kurs dollar terhadap rupiah yang juga mengalami peningkatan sebesar 3,4 persen. (iqbal)