BERTUAHPOS.COM – Kemuliaan Lailatul Qadar telah diabadikan dalam Alqur’an Surah Al-Qadr yaitu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.Â
Bagaimana cara meraih Lailatul Qadar tersebut? Berikut penjelasan ulama yang juga mantan Menteri Agama Prof Muhammad Quraish Shihab dalam buku populernya ‘M Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui.
M Quraish Shihab Menjawab:
Cara memperoleh Lailatul Qadar adalah giat mendekatkan diri kepada Allah dengan aneka kebajikan. Kebajikan dimaksud bukan sekadar ibadah ritual atau membaca ayat-ayat Alqur’an dan beri’tikaf.Â
Tetapi aneka kebajikan sosial, upaya menambah pengetahuan yang bermanfaat serta menghiasi diri dengan akhlak mulia sambil membersihkan hati dari segala macam penyakit kejiwaan seperti angkuh, iri hati, riya dan sebagainya. Ibadah-ibadah yang dilakukan secara tulus dan ikhlas akan berbekas dalam jiwa sehingga akhirnya mendatangkan kedamaian, ketenangan, lalu mengubah total sikap hidupnya.
Boleh jadi yang bersangkutan sebelum ini, sering melakukan pelanggaran kecil atau besar. Tetapi sebagaimana kita ketahui sering kali ada saat-saat tertentu di mana timbul kesadaran dalam hati. Kesadaran akan dosa dan kelemahan manusia di hadapan Allah sehingga mengantar seseorang untuk mendekat kepadaNya sambil menginsafi kesalahannya.
Kesadaran dan keinsafan itulah yang mengubah sikapnya 180 derajat. Kesadaran semacam itu bila dirasakan seseorang maka itulah bukti bahwa ia telah mendapatkan Lailatul Qadar itu.
Kesadaran ini memang dapat muncul kapan saja, tetapi pada malam-malam Ramadhan (khususnya pada akhir bulan Ramadhan)kesempatan untuk mendapatkannya sangat besar bagi mereka yang mengasah dan mengasuh jiwanya sejak awal Ramadhan.Â
Apalagi Allah telah menetapkan salah satu malam dalam bulan itu untuk tujuan tersebut. Seperti Anda ketahui pada malam Lailatul Qadar malaikat turun. Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu berbuat kebajikan. Siapa yang ditemani Malaikat, tentulah ia akan terus terdorong untuk melakukan kebajikan. Demikian, dan semoga kita dapat ‘menemukan’ malam mulia itu. Wallahu A’lam (Bpc/sindonewscom)